Virus Corona di Sumsel
Pegawai Batuk Diminta untuk tidak Ngantor, PlT Bupati PALI Cegah Klaster Kantor OPD Makin Meluas
Menurut Ferdian, bagi kepala kantor telah diingatkan sebelumnya bahwa pentingnya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALI - Munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di perkantoran Operasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), membuat Plt Bupati PALI Ferdian Andreas Lacony menegaskan bahwa pegawai batuk tidak diperbolehkan masuk kantor.
Menurut Ferdian, bagi kepala kantor telah diingatkan sebelumnya bahwa pentingnya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Seperti wajib pakai masker, jaga jarak, serta menyediakan ventilasi udara untuk tiap kantor.
Baca juga: Betapa Cemasnya 5 Warga di Prabumulih Ini Jika Ada Hujan di Malam Hari, Anak Kami Masih Kecil-Kecil
"Bekerja dari pagi hingga sore dengan ruangan tertutup. Jika ada satu yang terpapar Covid-19 maka rentan kepada yang lain." kata Ferdian, Selasa (13/10/2020).
Dijelaskan, sesuai protap (Prosedur tetap) yang sudah ada bagi pegawai jika merasa tidak sehat, diharap segera melapor ke atasan dan berobat, lantaran menjaga serta mencegah hal tak diinginkan terjadi.
"Disiplin menjalankan protap. Jika ada yang demam batuk serta sakit tidak usah masuk kantor," jelasnya.
Baca juga: Sriwijaya FC Tunggu Tantangan Prabumulih, Budi Jo Jelaskan Pentingnya Friendly Match
Selain itu, guna mencegah penyebaran tiap kantor, maka Pemkab PALI dalam hal ini telah menerapkan sistem shift jam masuk kerja.
"Kita sudah menerapkan sistem kerja per shift supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan dari tadinya misalnya 100 orang jadi diisi 50 orang," jelasnya.
Sementara ini, update data Covid-19 per Selasa (13/10/2020) total Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten PALI ada 235 orang.
Baca juga: VIRAL Rekaman CCTV Detik-detik Ibu-ibu Nyangkut di Besi Berduri Demo, Ughtea Terobos Lampu Merah!
137 orang selesai pemantauan dinyatakan sembuh, 12 orang meninggal dan 86 orang dalam proses pemantauan.