Liputan Eksklusif

Jasa Antar Logistik Melesat Saat Pandemi, Kurir Dapat Fee 60 Persen

Keberadaan jasa kurir ini sangat membantu perekonomian masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 khususnya para driver ojek online

Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPO
Sriwijaya Post, Rabu (7 Oktober 2020); Kurir Dapat Fee 60 Persen 

PALEMBANG, SRIPO -- Bisnis jasa pengantaran barang (logistik) lokal di Palembang berkembang subur. Bisnis kurir barang baik yang dijalankan secara individu maupun bernaung di bawah perusahaan lokal, banyak ditemui saat ini.

Para pelanggan jasa kurir ini pada umumnya merupakan sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti, online shop, kuliner dan jual beli hewan peliharaan di sosial media lainnya.

Keberadaan jasa kurir ini sangat membantu perekonomian masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 khususnya para driver ojek online (Ojol).

Ditengah sepinya orderan ojek online, para driver juga bisa nyambi bekerja mengantarkan barang-barang pesanan konsumen untuk menolong perekonomian mereka.

Berbeda dengan pihak aplikator yang menyediakan layanan aplikasi untuk jasa antara barang, jasa kurir ini memanfaatkan media sosial seperti facebook dan instagram untuk mempromosikan jasa mereka kepada para pelanggan.

Manajer Marketing Jasa Kurir Palembang (JKP), Ridho Andi Sucipto menjelaskan di jasa pengantaran mereka, JKP memiliki dua sistem yakni karyawan dan mitra. Untuk karyawan mereka mendapatkan gaji secara bulanan, sementara mitra akan dibayar sesuai seberapa banyak antaran para kurir.

Untuk jasa kurir mitra, mereka akan mendapatkan pembagian hasil 60:40 dari jasa antar ke konsumen. Para mitra ini bisa mengambil upah mereka baik secara harian, mingguan ataupun bulanan.

"Kurir mitra ini bebas kerja, jadi mereka part time kerja di kita. Mereka dibayar sesuai jumlah antarannya, fee-nya 60 persen dari harga jasa antaran," katanya.

Ridho menjelaskan, keunggulan jasa kurir lokal dibandingkan aplikasi adalah harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Pengiriman seluruh wilayah Kota Palembang hanya Rp 10 ribu untuk paket reguler dan Rp 15 ribu jika pelanggan ingin diantarkan barang secara ekspres.

Untuk sistem pengantaran, dalam sehari paket kiriman akan dikumpulkan menjadi satu antaran. Kemudian si kurir akan mengantar ke semua pelanggan sesuai dengan rute diatur.

"Pemesanan jasa kurir secara manual. Kalau mau diantar secara cepat tidak ikut rute reguler bisa dengan ekspres biayanya Rp 15 ribu ke seluruh wilayah Palembang," jelas Ridho.

Abdullah, salah seorang pemilik jasa kurir di Palembang lainnya mengaku jasa pengiriman di masa pandemi bisnis tersebut mengalami peningkatan di masa Pandemi Covid-19. Dibandingkan sebelum masa pandemi, omzet jasa pengantaran miliknya alami peningkatan hingga 40 persen.

Menurutnya, mobilitas manusia cenderung terbatas di masa pandemi dan memerlukan jasa-jasa yang mampu serta handal untuk memudahkan pengantaran maupun penjemputan logistik dari satu tempat ke tempat lainnya. Sebab, interaksi langsung dianggap berisiko untuk dilakukan pada masa pandemi.

"Orang kan sekarang malas keluar, jadi cukup pesan dan duduk manis barang langsung diantarkan oleh kurir," ungkapnya.

Sementara dari sisi pelaku kurir barang, ternyata ada yang menjalaninya secara penuh dan ada yang hanya part time (paruh waktu). Hal tersebut tergantung pilihan yang bersangkutan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved