Virus Corona di Sumsel

Biaya Swab Test di Lubuklinggau Rp 700 Ribu, di Bawah Tarif yang Ditetapkan Pemerintah

Saat ini pemerintah pusat telah menetapkan batas maksimum biaya tes usap (swab tes) mandiri dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR)

Editor: Yandi Triansyah
Istimewa/Ilustrasi
Warga Jambi yang Melintas di Sungai Lilin Positif Covid-19 Pasca Swab Test, Muba Tambah 2 Kasus 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Saat ini pemerintah pusat telah menetapkan batas maksimum biaya tes usap (swab tes) mandiri dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) sebesar Rp 900 ribu.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe mengatakan untuk masalah swab test Kota Lubuklinggau selama ini sudah kerjasama dengan Rumah Sakit (RS) Ar-Bunda.

"Untuk Kota Lubuklinggau sudah kerjasama dengan PCR RS Ar-Bunda, karena di RS Siti Aisyah Catridge sudah habis dan bila mengirim ke Palembang sangat lama," ungkapnya pada wartawan, Senin (5/10/2020).

Menurutnya, PCR di RS Ar-Bunda sudah sangat murah harganya pun sudah di bawah tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat hanya Rp 700- Rp 800 ribu per orang.

"Selama ini kita bawa ke BBLK, itulah kemaren pak Kapolres pening saat saya tinggal kemaren, masuk saat ini (swab test) empat hari kemudian baru keluar ternyata orangnya selama empat hari ini sudah kemana-mana," ungkapnya.

Terbatas Peralatan Kabupaten PALI tak Lakukan Swab Test Mandiri, Fokus Tracking

Selama ini kendala penanganan,
ternyata spesimen masuknya banyak keluarnya lama dan hasil positifnya juga banyak.

Maka solusinya kemarin saat ia pulang langsung kerjasama dengan RS Ar-Bunda.

"Jadi untuk sekarang pemeriksaan bisa langsung diketahui dalam waktu sehari, paling lama diketahui dua hari kemudian," ujarnya.

Ia mengingatkan, kepada masyarakat ketika ada keluhan seperti mengalami gejala Covid-19 untuk sesegera mungkin di bawa ke RS supaya bisa langsung ditangani dokter dengan baik.

"Jangan seperti semalam ada masuk pasien di RS kita seperti ciri-ciri Covid selang beberapa jam kemudian meninggal belum sempat dilakukan swab test dan hasil rapid test juga tidak bisa dijadikan rujukan," ungkapnya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat bagi merasa ada gejala untuk di rawat di RS, bila tidak mau di rawat di RS minimal harus dibawa ke Rumah Sehat yang ada di Kota Lubuklinggau. (Joy)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved