Breaking News

Sebelum Tewas dalam Tabrakan Mobil vs KA, Denu Menangis Minta Maaf ke Ibu

Pada saat kejadian, tidak ada petugas Dishub Muara Enim yang menjaga sebab sedang melaksanakan solat Jumat.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Kecelakaan kereta api versus mobil di kawasan Muaraenim. 

MUARAENIM, SRIPO -- Mobil Daihatsu Grandmax warna hitam Nopol B 2029 SZP ringsek ditabrak KA Serelo jurusan Palembang-Lubuklinggau, Jumat (2/10) di perlintasan KA di Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muaraenim.

Satu orang di mobil tewas dan satu lagi mengalami luka berat.

Denu Aldino (24) warga Jl Letnan Munandar, Kelurahan Talang Jawa, Kabupaten Lahat, terhimpit dan meninggal dunia.

Sedangkan rekannya Heriyadi (29) warga Perumnas Bengkurat Permai Sari Bunga Mas, Kabupaten Lahat, menderita luka-luka berat.

Pengantin Baru Tewas Ditabrak Kereta Api di Muaraenim, Rekan Sempat Lihat Gelagat Aneh dari Korban

Kejadian bermula ketika kedua korban bekerja ngampas (masukkan barang kelontongan ke toko-toko) yang tujuannya Kota Muaraenim dan Kota Tanjung Enim.

Saat di lokasi pelintasan kereta api, mobil korban yang datang dari arah Kantor Satlantas Muaraenim menuju ke Perumahan PDAM Muaraenim, ditabrak KA Serelo tujuan ke Lubuklinggau.

Menurut informasi beberapa warga disekitar lokasi, pada saat kejadian, tidak ada petugas Dishub Muara Enim yang menjaga sebab sedang melaksanakan solat Jumat.

Akibat tabrakan tersebut mobil Grandmax terseret terbaik sekitar 10 meter dari pintu perlintasan KA dan barang kelontongan berhamburan keluar mobil.

Mendengar ada suara keras, warga sekitar berhamburan keluar dan memberikan pertolongan. Warga membalikkan mobil sehingga tegak kembali dan mengeluarkan kedua korban dari dalam mobil.

BREAKING NEWS: Kereta Api Hantam Minibus di Muaraenim, Seorang Warga Lahat Meninggal Dunia

Evan (27) salah satu rekan kerja korban yang mengalami kecelakaan di perlintasan kereta api di km 397+6 Muaraenim mengaku tak menyangka jika mobil yang dibawa kedua rekannya tersebut dihantam kereta api.

"Biasanya pasangan Heriyadi ngampas itu adalah saya, namun semalam setelah saya sampai kantor dari admin mengatakan bahwa saya tidak usah berangkat dan akan digantikan oleh Denu. Makanya yang menjadi pasangan Heriyadi hari ini adalah Denu," kata Evan.

Dikatakan Evan, iapun tak menyangka jika kedua rekannya tersebut mengalami kecelakaan ditabrak kereta api.

"Soalnya tadi banyak yang nelepon ke saya, karena setahu orang, saya yang berangkat dengan Heriyadi, dan memang sebelum meninggal, saat akan berangkat ngampas tadi, tingkahnya agak aneh, dia malah melambaikan tangannya dengan kami, padahal tidak pernah dia berulah seperti itu," katanya.

Imigrasi Muaraenim Deportasi 3 Orang WNA Asal China

Ia juga mengatakan hal yang sama dirasakan oleh ibu Denu. Semalam sebelum meninggal Denu sempat ke rumah ibunya untuk meminta maaf.

"Denu inikan pengantin baru, bulan Juni kemarin dia menikah, dan dia ini baru pisah rumah dengan orangtuanya karena mau belajar hidup mandiri. Menurut cerita ibunya tadi semalam, Denu ke rumah ibunya datang minta maaf sampai memeluk ibunya sambil menangis. Ibunya sangat heran, dia tidak pernah seperti itu," katanya.

Tak hanya itu iapun mengatakan dengan ibunya untuk membacakan yasin malam nanti di rumahnya. "Ternyata itu semua pertanda bahwa ia akan pergi selama-lamanya," pungkasnya. (ari/ika)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved