Bocah Asal Palembang Ini Ngeluh ke Nadiem Makarim Gegara Tugas Numpuk Akibat Sekolah Online: Tolong
Tak hanya mengadu, bocah tersebut juga menangis histeris mengutarakan keluh kesahnya lantaran banyaknya tugas yang menumpuk.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Kadang mereka harus masuk dibawa rerumputan agar terhindari dari terik matahari," ujarnya.
Melihat kondisi ini warga berinisiatif untuk membuat pondok sederhana agar siswa yang sedang Daring tidak kepanasan atau kehujanan.
• BREAKING NEWS: Penyanyi Reza Artamevia Dikabarkan Ditangkap Kasus Sabu, 2016 Pernah Ditangkap
"Kami secara swadaya dan gotong royong membuat pondok menggunakan bambu dan plastik mulsa sebagai atapnya agar anak-anak kami bisa belajar tanpa harus kepanasan dan kehujanan," katanya.
Sementara itu, Ketua RT 06, Endang menambahkan, sebagai orang tua kadang khawatir saat anak-anak mereka harus belajar diatas bukit.
Hal ini disebabkan lokasinya cukup jauh dari permukiman.
"Kita kadang khawatir saat mereka berada disana, karena lokasinya jauh dan sepi.
Ditambah karena berada diatas bukit kawasan tersebut rawan longsor bahkan sudah ada jalan yang amblas," tambahnya.
Warga berharap pihak pemerintah atau ada donatur yang bisa membantu membangun pondok yang cukup baik agar para siswa dapat belajar dengan nyaman dan aman selama sistem daring ini masih diberlakukan.
• Rekomendasi Smartphone dengan Harga Terjangkau yang Dijual di Palembang, Cocok untuk Belajar Daring