Kakak Adik Mati Lemas di Palka, Diduga Kekurangan Oksigen Saat Perbaiki Kapal

Diduga kedua mati lemas karena keracunan zat kini serta kekurangan oksigen saat berada di dalam palka.

Editor: Soegeng Haryadi
Tribunsumsel.com/Nando Zein
Dua warga yang meninggal akibat keracunan karbondioksida di kapal tongkang. 

KAYUAGUNG, SRIPO -- Dua kakak beradik yang merupakan operator kontraktor material tanah tewas dalam lambung kapal atau palka. Diduga kedua mati lemas karena keracunan zat kini serta kekurangan oksigen saat berada di dalam palka.

Kakak beradik yakni Man dan Safari, masuk ke kapal tongkang bernama SPN 01 yang merupakan milik mereka, saat berlabuh di Sungai Baung, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Minggu (27/9).

Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy melalui Kasat Polairud AKP Suprawira mengungkapkan, keduanya merupakan operator kontraktor material tanah dari Palembang menuju Sungai Baung Air Sugihan.

Keracunan Karbondioksida, Kakak Adik Pemilik Kapal Tongkang Meninggal di Sungai Baung OKI

"Kronologi peristiwa naas yang dialami Man dan Safari yakni pada Minggu (26/9) sore kemarin. Awalnya kedua kakak beradik ini masuk dalam tongkang dan menempati lambung kapal. Diduga mereka kekurangan oksigen, sehingga mereka tewas keracunan karbondioksida," kata Kapolres, Senin (28/9).

Dari hasil penyelidikan menyeluruh dan mendalam, diketahui tongkang tersebut bukan milik perusahaan PT. OKI Pulp and Paper Mills sebagaimana berada di wilayah sekitar perusahaan, tapi merupakan tongkang milik pribadi.

"Para korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga, mari kita doakan semoga ibadah kedua almarhum diterma disisi Allah SWT," pungkasnya.

PRIA di Kayuagung OKI Ini Babak Belur Dihajar Warga, Kepergok Curanmor, Menyemburkan Diri ke Sungai

Sementara Head Public Affair PT OKI Pulp and Paper Mills, H Gadang H Hartawan yang mengatakan jika mereka bukan salah satu karyawan perusahaannya.

"Bukan, mereka bukan karyawan perusahaan kami. Hanya saja, kebetulan mereka ditemukan kala belabuh di Sungai Baung. Kapal itu juga milik mereka sendiri yang kerap digunakan untuk mengangkut tanah," jelasnya.

Sementara itu, Danto salah satu warga yang melihat evakuasi jenazah menyebutkan bahwa penyebab meninggalnya kedua kakak beradik tersebut saat sedang membenahi kebocoran di dek kapal.

Seorang Nelayan di OKI Cabuli Anak Tetangga Berusia 8 Tahun, Pelaku Ditangkap Polsek Sungai Menang

"Menurut informasi kedua orang ini tewas sewaktu mau memperbaiki kebocoran yang ada di bagian bawah kapal ponton besi bermuatan tanah abang (merah)," kata Danto.

"Korban meninggal akibat kekurangan oksigen, karena berada dilokasi selama kurang lebih satu jam," ungkapnya. (cr12)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved