Massa Dibiarkan Berkerumun, Potensi Terjadi Penularan Covid-19

Massa pendukung dan simpatisan dari kedua bakal pasangan calon ini sempat berhadapan namun situasi dan kondisi di lapangan tetap kondusif.

Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPO
Massa Dibiarkan Berkerumun 

Tiga partai politik itu yakni PDIP (3 kursi), Hanura (2 kursi) dan Nasdem (2 kursi).

"Alhamdulillah semua berkas pendaftaran sudah kami serahkan, insyaallah kami lolos ditetapkan sebagai calon dan bisa memenangkan Pilkada ini," kata Devi.

Sementara di OKU Timur paslon datang bersama para pendukungnya dari berbagai Partai Politik (Parpol), diiringi alunan alat tradisional dan tarian.

Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menyarankan pemerintah untuk tidak ragu menghentikan Pilkada Serentak 2020 usai bakal pasangan calon di berbagai daerah melakukan konvoi tanpa mengindahkan protokol Covid-19.

Ray mengatakan jangan sampai pesta politik kali ini hanya jadi sarana penularan virus. Sebab sejak awal, para kandidat tak memedulikan kesehatan masyarakat.

"KPU, Bawaslu dan Gugus Tugas tidak perlu ragu-ragu untuk menghentikan pendaftaran jika memang protokol Covid-19 diabaikan. Pilkada ini penting, tapi menjaga kesehatan masyarakat tak kalah pentingnya," kata Ray, Jumat (4/9).

Ray mengusulkan KPU, Bawaslu, dan pemerintah untuk menggelar evaluasi. Menurutnya, terlalu banyak pelanggaran protokol Covid-19, meski baru hari pertama pendaftaran.

"Kita semua harus punya komitmen bahwa pilkada ini bukan jalan memperbanyak klaster covid 19, sebaliknya bagian dari upaya memulihkan kesehatan masyarakat dan perbaikan ekonomi," tandasnya. (tim)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved