Virus Corona di Sumsel

IDI Palembang Bikin Kebijakan Pasca Dua Dokter Senior di Palembang Meninggal Dunia dengan Covid-19

Ratusan dokter di Indonesia sudah meninggal dunia dengan Covid-19 atau Virus Corona, dua di Palembang.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
handout
Puluhan tenaga kesehatan RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang berdiri memberikan penghormatan terakhir kepada Ngadiah, perawat senior RSMH, yang gugur melawan Covid-19. 

Kabar Buruk Gen Halilintar, Calon Mertua Aurel Hermansyah Dilaporkan Polisi, Kaitannya Mantan Istri

Senada dengan hal tersebut, Prof Dr dr Yuwono M Biomed, Ahli Mikrobiologi Sumsel juga menyampaikan belum ada data analisis yang menunjukkan dokter yang terinfeksi Covid-19 saat bertugas.

Beberapa dokter yang meninggal di Sumsel, terpapar Covid-19 karena kondisinya yang sedang sakit dan diperparah dengan tertular Covid-19.

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono.
Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono. (Dok Pribadi)

"Kalau masalah 100 sebagian besar ada di pulau Jawa yang mendominasi, sedangkan di Sumsel tenaga kesehatan memang ada yang terinfeksi, tapi sejauh ini data yang kita analisis belum ada dokter yang sakit dan meninggal karena merawat pasien Covid-19 di Sumsel," ujarnya.

Menurut pimpinan RS Pusri ini, perubahan sikap terhadap pembatasan sosial sudah sejak awal dikatakan.

Pembatasan sosial ini seharusnya dapat menjadi perilaku yang sudah tertanam di tengah masyarakat selama 6 bulan wabah Covid-19 ini.

"Sudah seharusnya memang menjadi perilaku yang pernah saya sampaikan, terus saja dilakukan, yang memungkinkan kita waspada tidak hanya masalah Covid-19 ini saja," ujarnya.

Hasil SKB Bisa Dipantau Lewat YouTube Channel BKN Regional VII Palembang

Menurutnya, pemerintah harus tetap konsisten dalam melakukan beberapa hal terkait pencegahan penularan Covid-19, termasuk di kalangan dokter dan tenaga medis lainnya.

"Intinya sejauh ini pemerintah sudah melakukan beberapa hal seperti Alat Perlindungan Diri (APD), kebijakan rumah sakit melengkapi sarana prasarana, juga insentif kepada dokter dan perawat," ujarnya saat dihubungi via telpon.

Selain itu juga adanya proteksi kebijakan agar tugas beban kerja nakes diukur, jangan sampai sakit dan tertular karena kelelahan dan stres dengan kasus saat ini. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved