Virus Corona di Sumsel
6 Daerah Zona Hijau di Sumsel Diperbolehkan Buka Sekolah Belajar Tatap Muka
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumsel, Riza Fahlevi, mengungkapkan, ada enam sekolah di Sumsel yang diperbolehkan mengelar belajar tatap muka.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumsel, Riza Fahlevi, mengungkapkan, ada enam sekolah di Sumsel yang diperbolehkan mengelar belajar tatap muka.
Enam daerah tersebut yaitu Kabupaten Muara Enim, Pagaralam, Empat Lawang, Musi Rawas, Muratara, dan Banyuasin.
"Ada 6 Kabupaten Kota yang diperbolehkan membuka sekolah kembali, namun ada beberapa kabupaten kota yang melaksanakannya secara semi buka dan mengkombinasikan antara daring dan non daring," ujarnya, Rabu (2/9/2020).
Sesuai dengan kewenangan kabupaten dan kota itu, tanggung jawab daerahnya masing-masing, selain dari itu, masih melakukan PJJ, mulai dari TK, SD, SMP dan SMA.
Pihak sekolah diharapkan untuk menjalankan tugasnya dengan melaksanakan protokol kesehatan secara tegas ke semua elemen.
• Diisukan Talak Cerai Nadya, Rizki D Academy Ketahuan Beri Perlakuan tak Biasa ke Lesty: Jadi Fitnah
• Puluhan Pria Digerebek Tengah Pesta Seks di Jakarta, Ada Obat Perangsang hingga Alat Kontrasepsi
"Kepala sekolah dengan wali murid paling utama, harus berkomunikasi dengan implementasi protokol kesehatan di luar sekolah," ujarnya.
Juga pihak lainnya seperti Satpol PP Palembang untuk memastikan tidak ada murid yang memakai pakaian sekolah berada di mall atau area publik, sehingga partisipasi masyarakat dan orang tua fokus kepada anak didik.
Selain itu, permasalahan kuota belajar siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah teratasi dengan adanya bantuan subsidi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Namun permasalahan sinyal yang tidak merata di setiap daerah, terutama di Sumsel, sebesar 24,36 Persen daerah belum merata sinyal, juga menjadi kendala dalam pelaksanaan PJJ.
Bantuan subsidi kuota untuk PJJ sudah teratasi, akan langsung dibagikan melalui nomor handphone berdasarkan data masing-masing dinas dan sekolah.
Pemerintah Provinsi Sumsel juga sudah bekerja sama dengan provider Telkomsel untuk menyelesaikan permasalahan kuota.
Namun, hambatan PJJ lainnya yaitu sinyal yang saat ini dimana 24,36 persen daerah di Sumsel belum tersentuh sinyal secara menyeluruh.
• 2 Desa Ini Terkaya di Indonesia, tidak ada Batubara atau Sumber Alam lainnya, Pendapatan Rp50 Miliar
• Ungkit Insiden Betrand Peto Saat Buang Air Kecil, Ruben Onsu Sebut Anaknya Dibully, Ekspresi Berubah
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Sumsel juga telah bertemu dan mengumpulkan beberapa provider untuk mendapatkan solusi dalam pemerataan sinyal di masing-masing daerah.
"Tentang sinyal yang menjadi hambatan, Gubernur Sumsel sudah bertemu telkomsel atau provider lain untuk membicarakan masalah sinyal," ujarnya dalam Urban Talk Sripoku TV, Rabu (2/9/2020).