Kisah Penjual Cilok Bergaya Bak Seorang Menteri Untuk Tarik Pelanggan, Sempat Disangka Stres
Di pinggir jalan pasar, Muji Agus menjual cilok dan bakso. Penampilannya berbeda dengan pedagang lain, dia lebih rapi sehingga menarik perhatian.
Editor:
adi kurniawan
Kompas.com
Agus Mujianto menggunakan jas, dasi dan sepati pantofel saat hendak menjual ciloknya di pasar Jenggawah Jember
Muji mengakui, sejak mengenakan jas saat berjualan, dirinya sering dianggap stres.
Namun, hal itu tak terlalu dia pikirkan, karena caranya berjualan itu justru menambah penghasilannnya.
Muji mengatakan, sebelum mengenakan jas, dirinya hanya mendapatkan hasil Rp 70.000 dalam sehari.
Saat ini, menurut Muji, dirinya bisa membawa pulang ke rumah Rp 200.000.
“Alhamdulillah penghasilan bertambah,” ujar ayah empat anak tersebut.
Selain itu, dari berjualan cilok itu diirinya bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
Bahkan, salah satu anaknya telah berkuliah. Sedangkan tiga anaknya sudah berkeluarga dan juga berjualan cilok.
(Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: Robertus Belarminus)
