Berburu Babi
Berburu Babi, Tradisi Unik dan Kaya dengan Makna, Alternatif Solidaritas Masyarakat di Minangkabau
Salah satu budaya yang turun-temurun tersebut adalah solidaritas antar sesama pemburu. Di kalangan masyarakat Minangkabau, pemburu disebut badunsanak
Selanjutnya pemburu akan dibagi beberapa kelompok, setiap kelompok akan menunjuk seorang dari mereka untuk menjadi penunjuk jalan ketika menembus hutan.
Setelah rangkaian upacara adat dilakukan, para pemburu akan mulai bersiap-siap memasuki kawasan hutan belukar.
Di hutan mereka terbagi beberapa kelompok supaya target buruan bisa terkepung, anjing buruan diikat menggunakan tali di bagian lehernya.
Jika target buruan babi terlihat maka para pemburu akan melepaskan anjing mereka untuk mengejar target.
Sorak-sorai suara pemburu akan pecah diiringi suara lolongan anjing, mereka bahu-membahu bekerja sama supaya babi yang menjadi target tidak luput dari buruan.
Terkadang hewan buruan seperti babi sudah mati tertangkap dan digigit anjing pemburu sebelum ditemukan oleh pemburu, hingga menjelang sore tiba pemburu terkadang bisa menangkap hingga puluhan ekor babi dalam satu kali perburuan.
Taneko B. Soleman dalam bukunya System Sosial Indonesia (1994:16) menjelaskan aktivitas buru babi merupakan suatu bentuk kehidupan kolektif yang dipandang sebagai suatu sistem sosial.
Sistem sosial disini berarti suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang saling berkaitan, yang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi dalam satu kesatuan tersebut.
Sebagai sistem sosial, buru babi memiliki unsur yang berdiri sendiri namun masih berhubungan dan merupakan satu kesatuan masing-masing unsur.
Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari tradisi buru babi banyak hal yang bisa kita, warga Minangkabau, dapatkan khususnya para pemburu.
Tidak hanya perihal kesenangan dan memacu adrenalin semata, tetapi lebih dari itu.
Ada nilai kerjasama, kebersamaan, dan gotong royong yang tersirat di dalamnya.
“Pamburu itu rang nan badunsanak”, ungkapan tersebut menggambarkan bahwa para pemburu itu memiliki rasa persaudaraan yang dibangun dengan kuat antara para pemburu.
Hal inilah yang memcerminkan bahwa tradisi buru babi sebagai media solidaritas dalam kearifan budaya Minangkabau, serta memiliki nilai-nilai yang terkandung di setiap keunikan budayanya yang patut dilestarikan secara turun-menurun.