Berita Palembang

Rumah Pintar di Kampung Pandai 13 Ulu Palembang, Belajar dan Mengaji Cukup Bayar Rp 4.000 Saja

Anak-anak dari Kampung 13 Ulu Palembang yang juga terkenal dengan perkampungan keturunan Arab ini sangat bersemangat masuk ruangan Rumah Pintar.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA
Siti Khodijah (26) saat mengajar anak-anak di Rumah Pintar, Kampung Pandai 13 Ulu Palembang, Kamis (27/8/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Siti khodijah, ibu rumah tangga berusia 26 tahun di Jalan Pulo Kampung Pandai 13 Ulu Palembang Provinsi Sumatera Selatan ini sejak 7 tahun yang lalu berinisiatif untuk mengajar anak-anak di lingkungannya hanya dengan bayaran Rp 4.000 saja.

Anak-anak dari Kampung 13 Ulu Palembang yang juga terkenal dengan perkampungan keturunan Arab ini sangat bersemangat masuk ruangan Rumah Pintar.

Siswa Belajar Dirumah Hindari Virus Corona, Perpustakaan Rumah Pintar di PALI Tak Satupun Pengunjung

Tingkatkan Minat Baca, Pertamina Bangun Rumah Pintar di Pinggiran Sungai Musi

Forum Indonesia Muda Resmikan Rumah Pintar Palembang, Ini Manfaatnya!

Pukul 15.00 WIB, anak-anak membawa buku pelajaran sekolah juga iqro' untuk mengaji yang langsung dilanjutkan pada sore harinya. 

Awalnya, Anja panggilan akrabnya menggratiskan anak-anak mulai dari belajar membaca, pembelajaran sekolah, dan mengaji.

Dua tahun terakhir, bersama Najmah, penggagas Kampung Pandai 13 Ulu Palembang, Anja membentuk Rumah Pintar bagi anak-anak di sekitar rumahnya.

Setiap hari Senin hingga Jumat, anak-anak di lingkungan Kampung Pandai 13 Ulu Palembang akan belajar dan mengaji dengan giat.

"Kalau dulu gratis, sekarang untuk keperluan buku dan panduan, mereka diminta satu hari Rp.4000, kalau mereka datang bayar, kalau tidak datang tidak bayar," ujarnya saat ditemui, Kamis (27/8/2020).

Pia Sriwijaya Dampingi Popularitas Pempek, Sebagai Penganan Khas Dari Kota Palembang

Babi Hutan Jinak yang Viral di Muratara Makin Aneh, Kini tak Mau Tidur Jika Tanpa Selimut dan Bantal

Pengalamannya semasa kecil yang berjuang untuk sekolah dan mendapatkan pendidikan hingga bergelar sarjana, sangat berpengaruh dengan perannya saat ini hingga konsisten membangun Rumah Pintar Uwais.

Menurut Alumni Jurusan Psikologi UIN RF Palembang ini, banyak anak-anak di sekitar rumahnya yang berasal dari keluarga menengah kebawah, sehingga tidak mendapatkan pembelajaran tambahan selain di sekolah.

"Saya terinspirasi anak kampung yang tidak bisa mendapatkan pelajaran tambahan selain di sekolah.

Saya bertekad, hanya dengan uang Rp 4.000 mereka juga bisa mendapatkan ilmu dari luar sekolah," ujarnya.

Selama Ini Cuma Ditahan, Andhika Pratama Bongkar Perasaannya pas Jadi Selingkuhan Ussy Sulistiawaty

Menjadi seorang pendidik juga sudah menjadi cita-citanya sejak kecil, memberikan ilmu bagi orang lain, tanpa ada harapan lain selain ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak.

Siti Khodijah (26) saat mengajar anak-anak di Rumah Pintar, Kampung Pandai 13 Ulu Palembang, Kamis (27/8/2020).
Siti Khodijah (26) saat mengajar anak-anak di Rumah Pintar, Kampung Pandai 13 Ulu Palembang, Kamis (27/8/2020). (SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA)

Pada masa wabah Covid-19 saat ini, justru banyak orang tua yang mengeluhkan sulitnya mengajar anak di rumah, atau anak-anaknya yang lebih banyak bermain dibandingkan belajar.

Sedangkan larangan pemerintah untuk tidak membuka aktivitas belajar mengajar juga membingungkan para pendidik.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved