Tak Usah Khawatir Jika Detak Jantung Anda Melambat Saat Beristirahat, Segeralah Konsultasi ke Dokter
Detak jantung saat istirahat di angka 38 atau 42 BPM identik pada pelari ketahanan atau atlet triatlon, namun angka itu tergolong lambat saat olahraga
SRIPOKU.COM, BANJARMASIN - Salah satu cara tercepat dan termudah untuk mengukur kesehatan jantung kita adalah dengan memeriksa detak jantung saat istirahat atau resting heart rate (RHR).
Detak jantung kerap digunakan sebagai tolak ukur untuk beberapa kondisi, seperti tekanan darah, stres, dan kurang tidur.
Saat kita beristirahat, detak jantung kita akan lebih lambat dibandingkan ketika kita melakukan aktivitas, dan ini bervariasi antara satu orang dengan orang lain.
Lalu, bagaimana jika detak jantung saat istirahat terlalu lambat? Perlukah kita khawatir akan hal itu?
• Biji Bunga Matahari Ternyata Bermanfaat untuk Menjaga Kesehatan Jantung dan Turunkan Berat Badan
"Secara umum, detak jantung saat istirahat seseorang dikatakan normal jika berada antara 60-100 beat per minute (BPM)," kata Dr. Brian Mikolasko, direktur medis di Warren Alpert Schools of Medicine di Brown University.
"Ada banyak faktor berbeda yang memengaruhi detak jantung saat istirahat bagi setiap individu, dari tingkat kebugaran hingga usia dan lingkungan."
Detak jantung saat istirahat yang normal bervariasi pada anak kecil.
Hingga berusia satu bulan, detak jantung anak berkisar dari 70-190 BPM.
• Inilah 5 Manfaat Kesehatan Makan Makanan Pedas: Kurangi Rasa Sakit hingga Jantung Lebih Sehat
Batas atas rentang detak jantung anak menurun perlahan di usia 9 tahun, antara 70-110 BPM.
Memasuki usia 10 tahun ke atas, detak jantung saat istirahat berada di kisaran 60-100 BPM.
Detak jantung saat istirahat di angka 38 atau 42 BPM identik pada pelari ketahanan atau atlet triatlon, namun angka itu tergolong lambat bagi seseorang yang melakukan olahraga biasa.
Sebelum beraktivitas di pagi hari, ada baiknya kita mengukur detak jantung saat istirahat, karena angkanya akan berubah selama kita berolahraga.
• Beginilah Cara Membedakan Gejala Sakit Maag dan Serangan Jantung
American Heart Association (AHA) menyatakan, detak jantung maksimum selama olahraga kira-kira setara dengan 220 bpm dikurangi usia, yang merupakan salah satu metode mendasar untuk memperkirakan batas atas detak jantung seseorang.
Pengukuran detak jantung berdasarkan usia mudah digunakan, tetapi belum tentu cocok bagi setiap orang, karena banyak faktor yang memengaruhi keakuratannya.