Liputan Eksklusif
Antisipasi Pemakaman Overload, Pemkot Palembang Siapkan TPU Baru di Pinggir Kota
Dinas Perumahan Rakyat & Kawasan Pemukiman (Pera-KP) Palembang terpaksa mencari lahan pemakaman baru yang berada di tepi kota.
PALEMBANG, SRIPO -- Kabid Sarana dan Utilitas Perumahan Rakyat & Kawasan Pemukiman (Pera-KP), Asmuandi Murod menjelaskan, sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang saat ini berada di pemukiman padat penduduk. Kondisi pemakaman tersebut kini sudah masuk dalam kategori overload atau penuh.
Tingginya angka kematian di Kota Palembang tidak berimbagn dengan ketersediaan lahan untuk tempat pemakaman. Oleh karena itu pemerintah melalui Dinas Perumahan Rakyat & Kawasan Pemukiman (Pera-KP) Palembang terpaksa mencari lahan pemakaman baru yang berada di tepi kota.
"TPU yang ada di Palembang umumnya berada di tengah pemukiman padat penduduk. Jadi terpaksa kita cari lahan baru di pinggiran kota, contohnya di TPU Gandus," katanya, Rabu (12/8).
• Mahalnya Biaya Pemakaman, Paling Murah Rp1,7 Juta
Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya cukup kesulitan untuk mencari lahan yang bakal dijadikan TPU baru. Dengan luasan lahan minimal 5 hektare, membuat pihaknya kesulitan mencari lokasi di tengah Kota Palembang.
Dengan kondisi saat ini pihaknya berencana mencari lahan yang berada di pinggiran kota Palembang untuk membuat sejumlah tempat pemakaman baru.
"Syarat beli TPU baru harus luasnya 5 hektare. Nah, alternatifnya kita cari lokasi di pinggir Palembang yang berbatasan dengan OI dan Banyuasin," jelas Asmuandi.
• Jual Beli Lahan Kuburan, Kalau Mau Boking Dulu. Pakai Nisan Palsu
Selain itu, pemerintah ke depan bakal berupaya menghilangkan kesan seram di area kuburan dengan melarang penggunaan batu nisan atau pedapuran. Nantinya TPU di Palembang bakal dibuat sama seperti TPU Kebun Bunga, Gandus dan Sako yang hanya dipasang plakat nama dan di atasnya makam ditanami rumput gajah.
"Dengan seragam menggunakan plakat nama pada pemakaman tentu akan menghilangkan kesan kontras antara yang si kaya dan si miskin selama ini," terang Asmuandi. (oca)