Indikator Ekonomi

Indikator Globalisasi Ekonomi Sumsel

Sistem perekonomian terbuka yang terjadi di Indonesia dapat dilihat dari aktivitas perdagangan in­ternasional.

Editor: Salman Rasyidin
zoom-inlihat foto Indikator Globalisasi Ekonomi Sumsel
ist
Anugrahani Prasetyowati

Penghitungan nilai RPI adalah de­ngan cara menghitung selisih antara ekspor LN dan impor LN dibagi dengan jum­lah ekspor LN dan impor LN.

Rasio ini menunjukkan perbandingan aktivitas perdagangan in­ter­nasional dari su­atu wilayah apakah didominasi oleh ekspor atau impor luar negeri (LN).

Koe­fi­sien RPI berkisar antara -1 dan +1 (-1 < RPI < +1).

Nilai RPI berkisar antara minus 1 berarti bahwa per­da­ga­ngan internasional didominasi oleh impor sebaliknya apabila berkisar positif 1 ber­­arti per­da­gangan internasional didominasi oleh transaksi ekspor.

Di triwulan pertama tahun 2020, ekspor barang dan jasa Sumsel yang ke luar negeri mencapai 14 trilyun rupiah, dan nilai im­­por provinsi ini hanya mencapai 3,88 trilyun rupiah.

 Dengan penghitungan rasio seperti diatas ma­­ka nilai RPI di triwulan pertama tahun 2020 mencapai 57%. Ini berarti bahwa perdagangan in­­ternasional di wilayah sumatera selatan didominasi oleh aktivitas ekspor.

Di wilayah SUMATERA, Nilai RPI masing masing provinsi pada triwulan pertama tahun 2020 ber­­dasarkan olah data BPS Provinsi Sumsel dapat dilihat pada grafik berikut ini.

grafis

                                                                                                                                                                                            (ist)

Nilai RPI tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Provinsi Bengkulu, disusul provinsi Bangka Be­li­tung dan Jambi.

 Nilai RPI tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Provinsi Bengkulu, disusul provinsi Bangka Be­li­tung dan Jambi.

 Walaupun wilayah yang tidak seluas dan nilai ekspor yang tidak sebanyak pro­vin­­si ini, 3 (tiga) provinsi yang dulunya pernah tergabung dalam wilayah Sumatera Selatan ini mem­­punyai nilai RPI yang mendekati + 1, artinya rasio perdagangan di 3 provinsi ini lebih dido­mi­­­nasi oleh aktivitas ekspor dibandingkan aktivitas impornya.

 Hal ini berarti indika­torglo­ba­li­sa­siekonomi ketiga wilayah ini lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi Sumsel.

Untuk kajian lebih lanjut, bisa dilihat lebih dalam tentang komoditi andalan dari aktivitas ekspor, dan juga beberapa komoditi yang diimpor oleh wilayah ini, dengan melihat data yang setiap bu­lan dirilis oleh Badan Pusat Statistik.

Dari data ekspor, kita dapat mengetahui bahwa komoditi an­dalan dari Sumsel yang dapat bersaing di pasar internasional antara lain karet, bahan ba­kar mi­ne­ral, dan bubur kayu (pulp).

Pada triwulan pertama tahun 2020, ekspor seluruh barang non mi­gas termasuk ketiga komoditi andalan tersebut yang keluar negeri mencapai 12,8 trilyun ru­piah, sedangkan ekspor migas berkisar lebih dari 850 milyar rupiah.

Halaman
123
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved