Ledakan di Beirut

Terkait Ledakan di Beirut, Warga Ancam Demo Kembali: Kemarahan Kami Tidak Berakhir dalam Sehari

Ledakan di Beirut itu diduga disebabkan oleh ribuan ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan selama tujuh tahun.

Editor: Sudarwan
screenshoot
Ledakan di Beirut Lebanon. 

"Sampai kami mengubah pemerintah dari atas ke bawah," terang Younis, Minggu (9/8/2020).

Dalam aksi demo, terdapat seorang mekanik bernama Sabir Jamali yang terlihat duduk di samping tali.

Tali tersebut nampak terpasang pada sebuah bingkai kayu di Lapangan Martir.

Simbolis itu dimaksudkan kepada para pemimpin Lebanon untuk mengundurkan diri atau menghadapi hukuman gantung.

Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz
Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz (AFP/Patrick Baz)

Ia pun menyampaikan para demonstran akan kembali melakukan protes terhadap Pemerintah Lebanon.

"Setiap pemimpin yang menindas kami harus digantung," jelas Sabir Jamali.

Seorang demonstran bernama Maroun Shehadi, juga melampiaskan kekesalannya terkait ledakan Beirut.

Maroun menceritakan, selama 15 tahun ia menghemat uang dari bekerja di Kuwait di bidang sanitasi.

Kemudian ia membangun sebuah toko souvenir di Lebanon yang kini hancur akibat ledakan.

Terungkap Sejumlah Persoalan Domestik Lebanon Setelah Ledakan di Beirut

Ia menambahkan, tidak akan ada yang berubah sebelum para pemerintah pergi dan copot dari jabatannya.

"Tidak ada yang akan berubah sampai para pemimpin kita pergi begitu saja," ungkap Maroun.

Kepala Gereja Maronit Lebanon, Patriark Bechara Boutros al-Rai turut bergabung bersama suara demonstran.

Patriark juga mendesak orang-orang di dalam Kabinet Diab untuk mundur dari jabatan mereka.

Karena ledakan di Beirut yang terjadi pekan lalu bisa digambarkan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR
Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR (AFP/STR)

Menurut Patriark, pengunduran seorang anggota parlemen atau menteri tidak akan cukup.

Untuk mengatasi semua ini, seluruh pemerintahan juga harus mengundurkan diri karena tak bisa membantu memulihkan negara.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved