Ledakan di Beirut

Terkait Ledakan di Beirut, Warga Ancam Demo Kembali: Kemarahan Kami Tidak Berakhir dalam Sehari

Ledakan di Beirut itu diduga disebabkan oleh ribuan ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan selama tujuh tahun.

Editor: Sudarwan
screenshoot
Ledakan di Beirut Lebanon. 

SRIPOKU.COM, LEBANON - Ledakan di Beirut, Lebanon, berbuntut panjang.

Warga Beirut, Lebanon, marah dan mengancam akan berunjukrasa.

Warga menuding ledakan di Beirut, Lebanon, akibaqt kelalaian.

Mereka menyalahkan sejumlah pihak terkait karena ledakan besar di Beirut telah terjadi.

Kisah Pengantin Saksikan Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon, Foto Pernikahan Mendadak Berantakan

Cerita Mahasiswa Palembang yang Kuliah di Lebanon Terkait Ledakan di Beirut,Bak Gempa Berskala Besar

Seorang pengunjuk rasa pun berjanji akan melakukan demo kembali setelah sebelumnya sempat menyerbu beberapa kementerian.

Sebuah helikopter berusaha memadamkan api dalam ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, pada 4 Agustus 2020.(STR via AFP)
Sebuah helikopter berusaha memadamkan api dalam ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, pada 4 Agustus 2020.(STR via AFP) (STR via AFP)

Menurut sebuah pesan yang beredar di media sosial, kemarahan warga atas ledakan tidak berakhir dalam satu hari saja.

Pesan tersebut sebagai tanggapan atas ledakan berkekuatan gempa bumi, pada Selasa (4/8/2020).

Ledakan itu diduga disebabkan oleh ribuan ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan selama tujuh tahun.

Tentara beserta petugas menggotong seorang pria yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit menyusul terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Ibrahim Amro
Tentara beserta petugas menggotong seorang pria yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit menyusul terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Ibrahim Amro (AFP/Ibrahim Amro)

"Siapkan tiang gantungan karena kemarahan kita tidak berakhir dalam satu hari," peringatan dari seseorang dilansir Al-Jazeera.

Dalam aksi unjuk rasa, demonstran mendapati mereka dilempari oleh gas air mata dengan jumlah banyak.

Namun mereka melemparkan batu dan petasan ke arah polisi anti huru hara.

Sehingga, beberapa di antaranya harus dibawa ke ambulans karena mendapat luka-luka.

Saat demo, seorang polisi dikabarkan tewas dan 170 orang alami luka-luka menurut informasi dari Palang Merah.

Seorang demonstran bernama Younis Flayti (55) mengatakan dalam unjuk rasa kepolisian menembaki dirinya.

Detik-Detik Petugas Temukan Gadis Kecil Lambaikan Tangan,Terjebak di Runtuhan Gedung Ledakan Lebanon

Akan tetapi seorang pensiunan perwira militer itu menyebutkan tidak bisa menghentikan para demonstran.

"Polisi menembaki saya, tapi itu tidak akan menghentikan kami untuk berdemonstrasi."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved