Ledakan di Beirut
Terkait Ledakan di Beirut, Warga Ancam Demo Kembali: Kemarahan Kami Tidak Berakhir dalam Sehari
Ledakan di Beirut itu diduga disebabkan oleh ribuan ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan selama tujuh tahun.
SRIPOKU.COM, LEBANON - Ledakan di Beirut, Lebanon, berbuntut panjang.
Warga Beirut, Lebanon, marah dan mengancam akan berunjukrasa.
Warga menuding ledakan di Beirut, Lebanon, akibaqt kelalaian.
Mereka menyalahkan sejumlah pihak terkait karena ledakan besar di Beirut telah terjadi.
• Kisah Pengantin Saksikan Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon, Foto Pernikahan Mendadak Berantakan
• Cerita Mahasiswa Palembang yang Kuliah di Lebanon Terkait Ledakan di Beirut,Bak Gempa Berskala Besar
Seorang pengunjuk rasa pun berjanji akan melakukan demo kembali setelah sebelumnya sempat menyerbu beberapa kementerian.

Menurut sebuah pesan yang beredar di media sosial, kemarahan warga atas ledakan tidak berakhir dalam satu hari saja.
Pesan tersebut sebagai tanggapan atas ledakan berkekuatan gempa bumi, pada Selasa (4/8/2020).
Ledakan itu diduga disebabkan oleh ribuan ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan selama tujuh tahun.

"Siapkan tiang gantungan karena kemarahan kita tidak berakhir dalam satu hari," peringatan dari seseorang dilansir Al-Jazeera.
Dalam aksi unjuk rasa, demonstran mendapati mereka dilempari oleh gas air mata dengan jumlah banyak.
Namun mereka melemparkan batu dan petasan ke arah polisi anti huru hara.
Sehingga, beberapa di antaranya harus dibawa ke ambulans karena mendapat luka-luka.
Saat demo, seorang polisi dikabarkan tewas dan 170 orang alami luka-luka menurut informasi dari Palang Merah.
Seorang demonstran bernama Younis Flayti (55) mengatakan dalam unjuk rasa kepolisian menembaki dirinya.
• Detik-Detik Petugas Temukan Gadis Kecil Lambaikan Tangan,Terjebak di Runtuhan Gedung Ledakan Lebanon
Akan tetapi seorang pensiunan perwira militer itu menyebutkan tidak bisa menghentikan para demonstran.
"Polisi menembaki saya, tapi itu tidak akan menghentikan kami untuk berdemonstrasi."