Warga Bawa Amunisi Aktif
Saya Kira tak Harus Izin Karena Saya Atlit, Pengakuan Atlit Menembak Sumsel Ditangkap Bawa Amunisi
Seorang atlit menembak di sumsel ditangkap karena membawa 920 butir peluru tajam, diketahui bernama Wahyu Maulana Putra (22).
Namun, ia tidak mengetahui sama sekali bila tindakan yang dilakukannya bertentangan dengan hukum.
Terlebih, tidak ada surat izin secara resmi dari instansi terkait untuk membawa peluru tajam kaliber besar dan kecil dalam jumlah banyak.
Wahyu yang diketahui atlet menembak Sumsel ditangkap Unit 3 Subdit 3 Ditreskrimum Polda Sumsel.
Wahyu diamankan bersama kedua temannya saat keluar pintu tol Kayu Agung.
Ketiganya diamankan di pintu tol dengan mengendarai mobil nopol 1476 AX. Ketahui, di dalam mobil itu membawa ratusan butir amunisi aktif untuk laras senjata panjang dan laras pendek.
Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi menjelaskan, ketiga orang yang diamankan ini saat keluar dari pintu tol.
• Pemutihan Pajak Kendaraan Bakal Berlangsung Mulai Awal Agustus, Dirlantas Polda Sumsel Membenarkan
Penangkapan ketiganya, berdasarkan informasi dari masyarakat yang mengatakan bila ada mobil membawa ratusan butir amunisi.
"Dilakukan pencegatan dan dilakukan pemeriksaan, ternyata memang benar ditemukan dua senjata dan ada sekitar 800 butir peluru tajam.
Dari interogasi sementara, mereka mengaku atlet tembak Sumsel," kata Suryadi.
Lanjut Suryadi, meski diketahui mereka ini atlet namun dari pemeriksaan tidak ditemukan surat atau izin untuk membawa senjata dan juga amunisi.
Sehingga, sementara ini pihaknya melakukan pengembangan terkait senjata dan ratusan amunisi yang mereka bawa.
• Manajer Vernita Syabila Benarkan Artis VS Diduga Terlibat Prostitusi Online adalah Vernita Syabilla
"Kalau dari pengakuan mereka, ini diambil dari Jakarta. Yang masih di dalami, apakah ada pesanan untuk menembak atau memang ini dipergunakan untuk hal yang lain.
Karena, tidak ada dokumen resmi untuk mengambil atau membawa amunisi ini. Dari peraturan yang ada, menurut kami tidak ada atlet yang langsung mengambil sendiri amunisi," katanya.
Wahyu yang membeli peluru tersebut, masih terus dimintai keterangannya. Sedangkan dua temannya, hanya berstatus saksi dan dimintai keterangan terkait peluru yang dibeli dan dibawa ke Palembang.