Harga Emas di Palembang Stagnan, Tetap Bertahan di Puncak Tertinggi Rp 11 Juta Per Suku

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Harga emas, baik perhiasan maupun emas murni, terpantau stabil di awal pekan ini.

Meskipun tidak ada kenaikan yang signifikan, harga emas tetap memegang rekor sebagai yang paling mahal dalam sejarah.

Pada Senin (8/9/2025), harga emas perhiasan di Toko Emas Makmur Jaya Terminal Perumnas Sako tetap stagnan.

Emas perhiasan 22 karat (92 persen) dijual seharga Rp 11 juta per suku atau Rp 1.660.000 per gram. Harga ini sudah termasuk biaya pembuatan perhiasan.

Sementara itu, di Toko Emas Laris Pasar 16 Ilir, terjadi sedikit pergerakan harga. Harga emas perhiasan jenis cincin turun menjadi Rp 10.950.000 per suku, lebih rendah Rp 200.000 dari hari sebelumnya.

Namun, harga gelang dan kalung justru naik menjadi Rp 10.900.000 per suku, naik Rp 200.000 dari harga kemarin.

Di Galeri 24 Pegadaian, harga emas perhiasan tidak berubah. Harga jualnya bervariasi sesuai dengan kadar emas:

8K: Rp 750.000 - Rp 780.000 per gram
16K: Rp 1.350.000 - Rp 1.380.000 per gram
17K: Rp 1.400.000 - Rp 1.450.000 per gram
24K/99: Rp 1.900.000 - Rp 1.950.000 per gram
Emas Murni: Harga Stabil, Stok Kosong

Harga emas murni, baik Antam maupun Galeri 24, juga terpantau stabil hari ini. Harga emas Antam bertahan di Rp 2.065.000 per gram dengan harga buyback Rp 1.907.000 per gram.

Selama sebulan terakhir, harga emas Antam bergerak di kisaran Rp 1.890.000 hingga Rp 2.060.000 per gram.

Sayangnya, meski harga tinggi, stok emas Antam kosong untuk semua ukuran di sejumlah butik emas, termasuk di Palembang.

Sementara itu, harga emas murni Galeri 24 juga stabil di Rp 2.050.000 per gram dengan harga buyback Rp 1.908.000 per gram.

Pergerakan Harga Tipis Jadi Alasan Stabil

Awi, pemilik Toko Emas Makmur Jaya, menjelaskan bahwa stabilnya harga emas disebabkan oleh pergerakan harga acuan yang sangat tipis dalam beberapa hari terakhir.

"Naik dan turun tipis harga emas acuannya masih di bawah Rp 5 ribu per gram, makanya harganya masih stabil," ujar Awi.