Human Interest Story

Tidak Jadi Menteri Lagi Jonan Sibuk Urus Hidroponik, Bisa Panen Sawi dan Kangkung

Ignasius mengatakan, kesibukan setelah purna tugas tidak benar-benar menyita semua waktunya.

Editor: Soegeng Haryadi
Kata Indonesia
Ignasius Jonan 

“Karena hidroponik tidak menggunakan tanah, jadi air ini sangat penting. Kemudian sinar matahari harus cukup. Tidak kena matahari perkembangannya kurang, fotosintesis kurang, sehingga hasilnya tidak baik,” jelas Ignasius.

Ignasius juga membagikan tips menyemai bibit sebelum ditanam di lubang-lubang pipa hidroponik.

Saat menyemai bibit, kata Ignasius, harus dipastikan bahwa tangan dalam kondisi bersih.

Menyemai bibit tumbuhan dengan tangan kotor mengganggu proses pertumbuhan bibit. Bibit tidak akan tumbuh dengan baik.

“Jangan kena debu, harus bersih. Jangan kotor, sehingga bibit itu waktu disemai tumbuhnya bisa bagus,” kata Ignasius.

Namun demikian, eks Menteri Perhubungan ini kembali menegaskan bahwa membuat tanaman hidroponik yang terpenting yakni ukuran PH air tepat. Juga komposisi pupuk sesuai.

“Bu Susi (Susi Pudjiastuti, red) cerita ke saya (tanaman hidroponiknya) tidak bisa tumbuh bagus, saya usul cek PH air,” ujar Ignasius.

Biaya membuat tanaman hidroponik sepanjang 40 meter tidaklah fantastis. Ignasius Jonan menghabiskan sekira Rp 2 juta - Rp 3 juta untuk instalasi pipa sepanjang 40 meter dan membeli pompa air.

“Termasuk 200 lubang itu lumayan, kira-kira Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, termasuk saluran air pompa dan pipa. Bibit itu murah, di halaman itu ada 2000-an. Sebulan perawatannya Rp 300 ribu atau Rp 400 ribu,” tutur Ignasius. (gen/wly)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved