Ibu Mendiang Yuti Yang Dibunuh Suaminya tak Berhenti Pingsan, Korban Sempat Titip Pesan Pada Anak

Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman kedua korban. Sedangkan orangtua dari korban Yuti Kontesa berulang kali pingsan tak tahan.

Penulis: Mat Bodok | Editor: Refly Permana
sripoku.com/mat
Basuki Ariska Putra duduk dipangkuan sang nenek, dan Amelia Ariska Putri termenung duduk di samping sang adik, sembari menunggu doa usai pemakaman. 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Yuti Kontesa tewas di tangan suaminya sendiri, Rendy Arista.

Warga Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumsel itu tewas bersama anak bungsunya yang juga dibunuh oleh Rendy.

Rendy sendiri saat ini dirawat di rumah sakit lantaran sempat meneguk racun rumput diduga untuk menghabisi nyawanya sendiri.

Dinas Pariwisata Lahat MoU dengan Politeknik Pariwisata Palembang, Kembangkan Sektor Wisata Lahat

Usai dilakukan visum, jenazah kedua korban dimakamkan dalam satu liang lahat di TPU Desa Tajaraja satu, Senin (27/7/2020).

Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman kedua korban.

Sedangkan orangtua dari korban Yuti Kontesa berulang kali pingsan tak tahan melihat kondisinya anak dan cucunya.

Sedangkan, kedua anak korban yang masih hidup ikut dalam pemakaman, yakni Amelia Ariska Putri (11) dan Basuki Ariska Putra (6).

Berada dalam dekapan sang nenek, kedua anak korban tampak merasakan kesedihan yang sangat mendalam.

Kasus Pembunuhan di Palembang Meningkat, Kapolda Sumsel Keluarkan Maklumat Mengenai Senjata Tajam

Amelia Ariska Putri, anak pertama korban, sempat menceritakan kisah terakhir dirinya dengan sang ibu, Yuti Kontesa saat belajar siang sebelum kejadian.

Ibu dan ayahnya berpesan agar dirinya tidak nakal dan rajin rajin belajar.

"Pesan ibu jangan nakal saat mendampingi saya belajar matematika," ucap Amelia yang tak tahan menahan air mata.

Cemburu diduga juga menjadi salah satu dasar seorang pria di Banyuasin, Rendy Arista, membunuh anak dan istrinya sendiri Senin (27/7/2020).

Korban diketahui bernama Yuti Kontesa dan Rajata Baikal Lazim.

Sebelumnya, disebutkan ada alasan latar belakang ekonomi dimana tersangka merasa stres pasca dipecat dari tempat kerja lantaran pengaruh Covid-19 atau Virus Corona.

Ada juga alasan lain, yakni tersangka termasuk pengkonsumsi narkoba dan pernah menjalani masa rehabilitasi dua kali.

 Bupati OI Ilyas Panji Positif Corona, Jalankan Roda Pemerintahan dari Rumah dan Berlakukan Shift

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved