Berita Ogan Ilir

Cerita Pengrajin Rumah Knockdown di Tanjung Batu Ogan Ilir, Peminatnya Sampai di Spanyol

Rumah Knockdown di Ogan Ilir tidak hanya diminati oleh sejumlah kota di Indonesia.

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / RM Resha A.U
Sebuah Rumah Knockdown yang tengah dibangun di Desa Tanjung Batu Seberang, Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Rumah tersebut meniru Rumah Adat di daerah Lombok 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha

SRIPOKU.COM, INDRALAYA -- Rumah Knockdown di Ogan Ilir tidak hanya diminati oleh sejumlah kota di Indonesia.

Ternyata hasil karya warga Ogan Ilir, Sumatera Selatan ini sampai dikirim ke Benua Eropa tepatnya Negara Spanyol.

Suara gergaji yang bergesekan dengan kayu, mewarnai tempat pembuatan Rumah Knockdown alias bongkar pasang di Desa Tanjung Batu Seberang, Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.

Maklum, mayoritas penduduk di desa itu memang berprofesi sebagai pembuat rumah tersebut.

Oknum Sekuriti Pertamina Diduga Terlibat Pencurian Minyak Kondensat di Desa Pangkul Kecamatan Cambai

 

PT Bukit Asam Segera Memulai Pembangunan Lapak Kios untuk Pedagang Buah yang akan Direlokasi

Saat disambangi Jumat (24/7/2020), sebuah halaman kosong disulap menjadi 'bengkel' tempat membuat rumah kayu itu.

Ada tiga orang pekerja di sana, yang tengah sibuk memotong dan menyerut kayu untuk dipotong.

Saat dibincangi, butuh waktu sekitar 1-2 bulan untuk menyelesaikan rumah knockdown tipe 68.

Itupun, hanya dikerjakan oleh tiga orang.

"Kayunya menggunakan kayu Seru, untuk tulang. Dinding dan alasnya pakai Kayu Meranti, dan alasnya Kayu Duren," ujar seorang tukang yang tengah bekerja, Tomi.

PUNYA Sajadah Jadul yang Populer di Tahun 90-an dan Kini Viral, Anda Beruntung, Perhatikan Motifnya!

 

Seorang Remaja di Muaraenim Bobol Sekolah, Kini Pelaku Berhasil Dibekuk Polsek Gunung Megang

Ia dan rekan-rekannya yang lain telah menekuni usaha tersebut sekitar 30 tahun lebih.

Selama itu, belum pernah ada yang komplain tentang ketahanan rumah yang mereka buat.

"Bahkan sampai jadi anak cucu, masih tahan ini rumah. Walaupun kena panas hujan, Alhamdulillah masih tahan," tuturnya.

Soal harga, pihaknya mematok harga Rp60 juta untuk tipe paling kecil, yakni tipe 46.

Dan untuk tipe 68, harga yang dipatok yakni Rp 90 juta.

Pihaknya mengaku saat ini masih banyak langganan dari Pulau Jawa.

Konsumen biasanya memesan untuk Gazebo, Resort tempat beristirahat sampai ke tempat santai di tengah kebun.

Ini Alasan Raffi Ahmad Bantu Jual Rumah Laudya Cynthia Bella, Komisi dari Mantan, Nggak Masalah!

 

Seorang Pria di Betung Banyuasin Edarkan Uang Palsu, Ada yang Merugi Hingga Empat Juta Lebih

"Ada beberapa rekan sesama kami ngirim sampai ke Bali, bahkan Spanyol.

Biasanya sebulan kami dapat 2-3 unit pesanan," jelasnya.

Senada, pemilik usaha yang sama Ahmad Rumah Kayu mengatakan bahwa pesanan yang datang kebanyakan dari dalam dan luar provinsi Sumsel.

Mereka pun mengirim dengan truk ekspedisi dalam bentuk bongkaran, untuk kemudian dirakit lagi di lokasi pemesan.

"Satu truk bisa bawa dua unit tipe 46. Setelah dirakit di lokasi, hanya butuh waktu 10 hari," ujar Ahmad yang keluarganya telah menekuni usaha itu turun temurun.

Ia bercerita, zaman dulu orang yang buat harus datang ke lokasi tempat orang yang memesan.

Mereka membuat di lokasi, merakit dan membangun di tempat itu.

"Sekarang kita buat di sini. Tinggal kirim via truk," jelasnya.

Diduga Jadi Provokator Keributan, Keluarga Korban Rio Pambudi Bakal Laporkan Kedua Orangtua Pelaku

 

Sriwijaya FC Jajaki Sponsor Alfa One dan Empat Sponsor Jalan, Persoalan Kompetisi 2020 Tercover

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved