Usai Bunuh Ayah Kandung, Pria Ini Pangku Jenazah Hingga Buat Warga Tak Curiga, Terbongkar Karena Ini
Sampai saat ini polisi masih mendalami kasus tewasnya Tumiran (80) warga Dusun Tutul, Desa Banjarejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung
Saat diajak bicara, Imam mengaku sebelumnya sempat dipukuli oleh ayahnya.
Ia kemudian membalas menganiaya bapaknya hingga akhirnya meninggal dunia.
“Pengakuan anaknya ini, korban dipukuli, dibenturkan kepalanya kemudian dibacok,” ungkap Iptu Hery Purwanto.
Lebih jauh Iptu Hery Purwanto mengaku masih akan mendalami kondisi Imam.
Sebab jika yang bersangkutan adalah ODGJ, maka proses hukum tidak bisa dilanjutkan.
Jenazah Tumiran sendiri sudah dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Namun, setelah anggota Unit Inafis Polres Tulungagung melakukan olah TKP dugaan pembunuhan ayah oleh anaknya sendiri menguat.
Dari hasil olah TKP, ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.
Antara lain luka bacok di tangan kiri.
Tulang hidung korban juga patah.
Luka ini diduga karena pukulan balok kayu.
Polisi juga menemukan bercak darah di tangga rumah korban.
Dari bercak darah ini, korban diyakini dibenturkan kepalanya.
"Kami juga temukan batako dengan bercak darah," sambung Iptu Hery Purwanto.
• Berikut 5 Cara Membuat Daging Jadi Empuk, Jelang Idul Adha Jatuh Pada Jumat, 31 Juli 2020
• Untuk Ketiga Kalinya, Resedivis Curanmor di PALI Ini Kembali Beraksi, Lagi-lagi Ditangkap
• RSUD Kayuagung OKI Jadi Rujukan Pemeriksaan Covid-19, Miliki Alat TCM untuk Tes Swab
Polisi menyita sabit, batako dengan bercak darah, dan balok kayu sebagai barang bukti.