Usai Bunuh Ayah Kandung, Pria Ini Pangku Jenazah Hingga Buat Warga Tak Curiga, Terbongkar Karena Ini

Sampai saat ini polisi masih mendalami kasus tewasnya Tumiran (80) warga Dusun Tutul, Desa Banjarejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung

Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/ ANTON
Ilustrasi Pembunuhan 

Sementara Imam dibawa ke Polsek Rejotangan.

Rumah Tumiran juga masih dipasangi garis polisi.

Kapolsek Rejotangan, Iptu Hery Purwanto juga mengungkapkan, bahwa terduga pelaku Imam Basori (30) sempat memangku korban.

"Terduga pelaku sempat memangku ayahnya sambil menangis," ujar Iptu Hery Purwanto.

Selama ini, Imam tinggal berdua dengan ayahnya.

Untuk kebutuhan makan, Imam biasa minta ke ibunya, Mursini yang tinggal terpisah.

Sering kali warga sekitar dan pemerintah desa setempat juga memberi makanan.

Sekitar pukul 02.00 WIB, warga sempat mendengar teriakan Tumiran.

"Warga sudah biasa mendengar teriakan korban setiap hari. Makanya juga tidak ada yang curiga," ucap Iptu Hery Purwanto.

Pengakuan Kepala Desa

Sampai saat ini polisi masih mendalami kasus tewasnya Tumiran (80) warga Dusun Tutul, Desa Banjarejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Kamis (23/7/2020) pagi.

Pria tersebut diduga dibunuh oleh anaknya sendiri, Imam Basori (30) yang berstatus Orang dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ).

Kepala Desa Banjarejo, Zainuddin memaparkan, Tumiran sebenarnya juga mengalami ganggun jiwa.

"Sama-sama ODGJ. Hanya Mbah Tumiran tidak separah anaknya," terang Zainuddin.

Ia memaparkan, ayah dan anak ini hanya tinggal berdua saja.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved