Dari Ratusan Sampel Cikal Bakal Vaksin Corona, Moderna yang Paling Mendekati, Buatan Ilmuan AS

Salah satu kandidat vaksin yang mencuri perhatian para peneliti yakni yang dikembangkan perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna.

Editor: Refly Permana
Istimewa
Ilustrasi vaksin. 

Tim peneliti juga melaporkan orang yang mendapatkan dua dosis vaksin memiliki tingkat antibodi penetralisir pembunuh virus yang melebihi tingkat rata-rata dari orang yang pulih dari Covid-19.

Efek samping setelah dosis kedua, terjadi pada 7 dari 13 sukarelawan yang mendapatkan dosis sebanyak 25 mikrogram.

Kesemua peserta, yakni 15 sukarelawan menerima vaksin dengan dosis 100 mikrogram dan 14 sukarelawan mendapatkan dosis sebanyak 250 mikrogram.

Tampilan Baru Saat Hadiri Sidang Vonis, Nikita Mirzani: Buang Sial, Rambut Baru, Hidup Baru

Pada kelompok dosis tertinggi, tiga pasien mengalami reaksi parah seperti demam, kedinginan, sakit kepala atau mual.

Salah satunya mengalami demam 39,6 derajat Celcius.

"Kami tidak melihat kejadian yang ditandai sebagai efek samping serius," kata Jackson, merujuk pada reaksi pasien Covid-19 yang memerlukan rawat inap atau mengakibatkan kematian.

Pada Juni, Moderna mengatakan mereka memilih dosis 100 mikrogram untuk studi tahap akhir untuk meminimalkan reaksi yang merugikan.

Dengan dosis tersebut, Moderna rencananya akan memproduksi 500 juta dosis vaksin corona per tahun, bahkan kemungkinan bisa menyediakan hingga 1 miliar dosis per tahun yang dimulai pada 2021.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Baik, Kandidat Vaksin Corona Moderna Aman Diujikan pada Manusia"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved