Virus Corona di Sumsel

Ini Alasan Kadisdik Pagaralam Masih Ada Sekolah Lakukan Tatap Muka Meski Sudah Dilarang Walikota

Walikota Pagaralam Alpian Maskoni mengeluarkan surat edaran tentang larangan adanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah selama Pandemi Covid-19

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Sudarwan
Sripoku.com/ardani
Ilustrasi: Tampak siswa SMAN2 dan SMAN 3 Muaraenim menggelar MPLS terhadap siswa baru 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Untuk mencegah terjadinya penularan dan sekaligus upaya memutus mata rantai penularan Virus Corona (Covid-19) di Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan.

Walikota Pagaralam Alpian Maskoni mengeluarkan surat edaran tentang larangan adanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah selama Pandemi Covid-19.

Surat edaran nomor 2238 tahun 2020 tersebut dikeluarkan pada tanggal 8 Juli 2020 lalu.

Hal ini untuk mengantisipasi adanya kegiatan di sekolah pada awal masuk ajaran baru 2020/2021 yang jatuh pada 13 Juli 2020 kemarin.

Alhamdulillah, Lima Warga Pagaralam Negatif Covid-19 Meski Sempat Cipika Cipiki dengan Pasien 03

Tambahan 63 Kasus Covid-19 di Sumsel, 38 Palembang 11 Murarenim 8 OI 3 Pagaralam 2 Banyuasin

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun! Pasien 04 Kasus Positif Covid-19 di Pagaralam Meninggal Dunia

Namun berdasarkan pantauan Sripoku.com, meskipun sudah adanya surat edaran Walikota tersebut, namun masih banyak sekolah di Pagaralam pada awal ajaran baru mengumpulkan siswa disekolah.

Hal ini membuat warga khawatir akan menjadi penyebab penularan Covid-19.

Seorang pelajar di OKU belajar secara daring.
Ilustrasi: Seorang pelajar di OKU belajar secara daring. (sripoku.com/leni)

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Pagaralam, Cholmin menjelaskan, bahwa siswa yang datang ke sekolah pada Senin (13/7/2020) kemarin untuk kegiatan pengenalan lingkungan sekolah (PLS).

"Siswa itu datang ke sekolah untuk kegiatan PLS termasuk perkenalan dengan wali kelas dan guru yang mengajar," katanya.

Selain itu siswa hadir ke sekolah karena adanya penyampaian metode pelajaran jarak jauh, dan pembagian buku pelajaran.

"Sekolah memberikan penyampaian metode belajar jarak jauh. Bahkan itupun hanya satu hari bahkan 2 jam. Satu hari untuk satu atau dua kelas," jelasnya.

3 Warga Pagaralam Ditangkap Polisi Seusai Lapor Kehilangan Mobil, Ternyata Begini Cerita Sebenarnya

Pengakuan Pasien 04 Covid-19 di Pagaralam, Tidak Pernah Bepergian ke Luar Kota tapi Positif Corona

Seorang Pedagang Tambah Daftar Pasien Positif Covid-19 di Pagaralam, Jadi Pasien O4

Setelah kegiatan PLS tersebut selesai maka siswa tidak lagi datang kesekolah namun belajar di rumah dengan metode daring dan luring.

"Setelah ini siswa akan belajar di rumah sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya.

Belajar dengan 2 Cara

Seperti diberitakan sebelumnya, meskipun ditetapkan pada 13 Juli 2020 mendatang awal tahun ajaran baru 2020/2021, namun siswa di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, dipastikan belum akan bisa melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan cara tatap muka.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved