Aniaya ABK WNI Hingga Tewas & Simpan Jenazahnya di Freezer, Mandor Kapal China Akan Terima Ini
Tersangka pelaku penganiayaan ABK WNI hingga tewas akan diadili di Indonesia. Mandor kapal Lu Huang Yuang Yu 118, Song Chuanyun
Pria asal Lampung itu diduga telah disimpan di dalam lemari pendingin sejak akhir Juni, jelas Arie.
"Korban sakit tetapi dipaksa bekerja. Jadi dia dipukuli. Setelah disiksa, korban dibiarkan tanpa makanan selama tiga hari sebelum meninggal," kata Arie.
Polisi menerangkan bahwa Hasan menderita banyak luka di tubuhnya, diduga bekas pukulan sebuah benda.
"Yang sering memukul mereka yakni mandor dan nahkoda kapal Lu Huang Yuan Yu 118," kata Arie, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).
Menurut Arie pemicu penyiksaan itu hanya masalah sepele dan direkayasa ABK asal China.
Lebih lanjut, Arie menerangkan para ABK mengaku dipukuli dengan tangan kosong hingga besi setiap harinya.
Puluhan ABK China, Indonesia, dan Filipina yang ada dalam kapal diinterogasi di Kepolisian Kepri sehubungan dengan kematian Hasan.
• TVRI Sumsel Lockdown Satu Minggu, Karyawan Diliburkan hingga Menunggu Hasil Rapid Test Karyawan
• Peringatan Dini Gelombang Tinggi Dari BMKG 15 Juli 2020: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter
• Merampok, Warga Cempaka OKU Timur Ini Ditembak Polisi, Kini Diamankan di Polsek Tanjung Lubuk OKI

Pengamat menerangkan bahwa industri perikanan memang penuh dengan praktik kerja paksa, eksploitasi ABK tanpa upah, hingga kekerasan berujung kematian.
Sebelumnya pada Juni lalu dia awak kapal asal Indonesia nekat melompat ke laut demi melarikan diri dari kapal Tiongkok.
Kedua ABK itu mengaku tidak kuat menghadapi kondisi mengerikan di sana.
Sekitar satu bulan sebelumnya, tiga ABK Indonesia tewas dilempar ke laut oleh kapal berbendera China.
Pemerintah mengatakan bahwa tiga WNI itu meninggal karena sakit.
Sementara Beijing menilai pelarungan tiga jenazah ABK itu sesuai dengan hukum internasional.