Sebelum Dibunuh Yuyun Sempat Video Call
Duka mendalam begitu dirasakan oleh kakak kandung dari Yuyun guru SD Negeri 11 Muara Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan
PALEMBANG, SRIPO -- Isak tangis mengiringi pemakaman Efriza Yuniar alias Yuyun (51), guru SD N 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam ember.
Bertempat di TPU Kamboja Palembang, pihak keluarga bahkan tak kuasa menahan tangis saat jenazah korban dimasukkan ke liang lahat tempat peristirahatannya yang terakhir.
"Sudah jangan nangis, kasihan almarhumah," ujar salah seorang kerabat korban berusaha menenangkan keluarganya, Jumat (10/7/2020).
• Video: Isak Tangis Keluarga Korban Pecah di Pemakaman Yuyun Guru di Banyuasin Tewas Dibunuh
Duka mendalam begitu dirasakan oleh kakak kandung dari Yuyun guru SD Negeri 11 Muara Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan, pasca dibunuh oleh seorang remaja berusia 18 tahun.
Yeni Suharni sempat berbagi cerita sebelum kematian adiknya tersebut.
Yeni sempat video call dengan korban pada Selasa (7/7/2020) atau bertepatan di hari ulang tahunnya.
• Yuyun Guru SD Tewas di Banyuasin Dibunuh Tepat Dihari Ulang Tahunnya, Sempat Video Call Keluarga
"Kami sempat video call, hari itu ulang tahun dia. Tidak sangka malamnya dia dibunuh,"ujar kakak Yuyun, Yeni Suharni (10/7/2020).
Dimata Yeni, Yuyun merupakan sosok yang baik dan peduli dengan keluarga.
Menurut dia, Yuyun ini kerap kali berkomunikasi dengan keluarga melalui sambungan video call.
Gani Muhammad, kakak kandung korban juga sangat terpukul mendengar meninggalnya Yuyun.
• Keluarga Yuyun Duga Guru SD yang Ditemukan Tewas di Dalam Ember Diperkosa & Dibunuh Mantan Muridnya
Sesaat setelah mendengar kabar itu, Gani mengaku langsung segera datang ke rumah korban di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin.
Setelah itu, menurut Gani, dirinya yang mengevakuasi jenazah adiknya dari dalam ember warna hijau.
"Saya yang angkat jenazahnya tadi, kondisinya sudah kaku," ujarnya.
• Sudah 3 Hari Absen Mengajar, Yuyun Ditemukan Tewas Terikat di Bak
Selain itu, dirinya mengaku tak mendapat firasat soal kematian adiknya. Namun, sehari sebelumnya, adiknya tersebut sempat menulis status di WhatsApp.
Gani mengatakan, adiknya tersebut telah 7 tahun hidup sendiri setelah berpisah dengan suaminya.
"Saya tinggal di Palembang, korban ini di Banyuasin sendirian. Dengan suaminya sudah pisah sejak tujuh tahun lalu," katanya. (cr8)