Guru SD Tewas Tanpa Busana di Banyuasin

Keluarga Yuyun Duga Guru SD yang Ditemukan Tewas di Dalam Ember Diperkosa & Dibunuh Mantan Muridnya

Dugaan tersebut diutarakan oleh keluarga almarhumah, yang saat ini masih berada di instalasi forensik RS Bhayangkara Palembang.

Editor: Refly Permana
handout
Seorang anggota polisi jajaran Polres Banyuasin menunjukkan lokasi ditemukannya mayat seorang guru SD di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumsel. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang remaja warga Desa Marga Rahayu, Kecamatan Marga Telang Kabupaten Banyuasin Sumsel dicurigai sebagai pemerkosa sekaligus pembunuh seorang guru SD, Efriza Yuniar alias Yuyun (51).

Dugaan tersebut diutarakan oleh keluarga almarhumah, yang saat ini masih berada di instalasi forensik RS Bhayangkara Palembang.

Terungkap fakta bahwa pelaku pernah menjadi murid korban yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai guru SD 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

"Pembunuh itu (pelaku) memang terkenal nakal sejak sekolah. Dia juga pernah tidak naik kelas waktu SD.

Orangtuanya pernah datang ke Tante  (korban), minta tolong supaya anaknya minta dinaikkan kelas.

Tapikan tidak bisa seperti itu. Kalau tidak naik kelas ya sudah jelas seperti itu," ujar Sela (26), keponakan korban saat ditemui di depan Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/7/2020).

Ingin Turunkan Berat Badan, Coba Racikan  Daun Salam dan Kayu Manis

Lebih lanjut dikatakan, rumah korban dan pelaku memang tidak terlalu jauh.

Sela menuturkan, berdasarkan cerita korban semasa hidup, pelaku sempat beberapa kali kedapatan masuk tanpa izin ke rumah korban.

Bahkan pelaku juga pernah mencuri celengan di rumah guru SD tersebut.

"Selain itu pernah juga ketahuan masuk diam-diam ke rumah Tante. Entah niatnya mau mencuri atau bagaimana, tapi saat itu ketahuan.

Jadi sama Tante langsung diperingatkan supaya jangan mengganggu. Soalnya sama-sama saling kenal," cerita Sela.

Atas tindakan kejam yang dilakukan pelaku, pihak keluarga korban sangat menuntut keadilan.

Masjid di Lubuklinggau Akan Gelar Salat Idul Adha, Masjid Agung As-Salam Berlakukan Shaf Sesuai Umur

Pihak keluarga berharap agar pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya.

"Pembunuh itu harus dihukum mati. Perbuatannya benar-benar sudah sangat keterlaluan. Tante saya itu gurunya yang seharusnya di hormati.

Tapi malah diperlakukan kejam begitu. Kami ingin keadilan," tegas Sela dengan suara kesal seraya berurai air mata.

Sebelumnya diberitakan, seorang guru SD di kawasan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel ditemukan tidak bernyawa Kamis (9/7/2020).

Tak hanya itu, perempuan berusia 45 tahun itu ditemukan dengan kondisi tubuh tidak memakai busana di dalam ember berukuran 60 sentimeter.

Saat ini, jenazah yang berstatuskan janda tanpa anak itu dikabarkan sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam.

 Buronan Pencuri di PALI Ini Digerebek di Persembunyiannya, Ternyata Menyimpan 3 Pucuk Senpi Kecepek

Kapolres Banyuasin, AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk, Kamis (9/7/2020) membenarkan adanya kasus penemuan mayat seorang guru tersebut.

Awal mulanya, jenazah guru tersebut ditemukan oleh empat guru lainnya.

"Korban ini sudah tiga hari tidak masuk sekolah, tidak mengajar. Lalu rekannya mendatangi rumah korban.

Melihat rumah korban terkunci lalu timbul kecurigaan," kata AKBP Danny.

Kecurigaan sesama guru, lantaran korban beberapa hari dihubungi melaui telpon tidak bisa.

"Korban ditemukan oleh rekannya, telah tewas dalam ember berukuran 60 cm dalam kondisi telanjang.

Tangan terikat di perut dengan tali rapia," tutur Kapolres.

 Ibu Bocah 6 Tahun Asal Desa Penanggiran Muaraenim Ini Tewas Kecelakaan,Om Ibu Saya tidak Apa-apa Kan

Mengenai motif, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan ke empat rekannya yang menemukan pertama kali masih dimintai keterangan.

"Jadi yang menemukan korban sesama guru," jelas AKBP Danny dan kini Kasat Reskrim bersama tim dan Polsek Muara Telang telah ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Masih kata Kapolres, untuk korban sudah di dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk diotopsi.

"Anggota sudah di lapangan dan korban akan dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang," tandasnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved