Liputan Eksklusif
Tren Kalung Anti Corona dari Jepang, Halau Virus dari Jarak 0,5 Meter
Penggunaannya sangat sederhana, hanya digantungkan di leher saat keluar rumah atau bertemu dengan orang lain.
PALEMBANG, SRIPO -- Banyak cara digunakan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Salah satunya yang kini tengah heboh di masyarakat Palembang yakni menggunakan kalung bernama 'Shut Out' yang dipercaya dapat melindungi badan dari serangan bakteri atau virus.
Kalung tersebut diketahui berasal dari Jepang. Penggunaannya sangat sederhana, hanya digantungkan di leher saat keluar rumah atau bertemu dengan orang lain.
• Update Virus Corona di Palembang Selasa 7Juli 2020, Kemuning Tetap Kasus Tertinggi
Masyarakat yang memakai kalung anti virus, bahkan mengaku lebih percaya diri dapat terhindar sebaran virus corona.
Di Kota Palembang para penggunanya tak hanya berasal dari masyarakat biasa. Mulai dari pejabat hingga artis lokal pun sering kedapatan menggunakan kalung anti virus corona saat sedang beraktivitas.
Untuk membeli kalung anti virus tersebut, masyarakat tak bisa mendapatkannya dengan mudah. Baik di apotek, toko alat kesehatan dan toko lainnya cukup sulit ditemui benda mungil tersebut.
• HEBOH Kalung Anti Virus Corona, Menko PMK Sebut Perlu Uji Klinis, Sherina Munaf : Bukan Nyamuk!
Para penggunanya, pada umumnya mendapatkan kalung shut out dari rekanan mereka yang telah menjadi reseller distributor kalung anti virus corona. Untuk harga, benda kecil berwarna biru ini cukup mahal.
Satu kalung dibanderol mulai dari Rp 200 ribu - Rp 250 ribu. Supriyanto, salah seorang pengurus organisasi olahraga di Palembang mengaku sudah sejak satu bulan terakhir menggunakan kalung anti virus.
Setiap kali beraktivitas di luar rumah ia mengaku tak pernah ketinggalan memakai benda tersebut.
• 2 Warga Pagaralam Bapak dan Anak Positif Covid-19 Lakukan Isolasi Mandiri di Rumahnya di Palembang
"Lebih percaya diri saja kalau pakai kalung itu tidak akan terpapar corona. Hal ini merupakan bentuk ikhtiar kita melawan wabah ini," katanya.
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan kalung anti virus itu ia membeli dari rekannya yang bekerja di Pemprov Sumsel seharga Rp 250 ribu. Selama menggunakan shut out, Supriyanto mengaku badan terasa bugar dan belum pernah terpapar Covid-19.
"Percaya tidak percaya bagi saya berkhasiat. Buktinya sudah dua kali saya rapid hasilnya non reaktif," jelasnya.
Sementara Fikri, presenter kenamaan Palembang juga mengaku memakai kalung anti virus itu lantaran saat ini cukup banyak rekan di sekitarnya yang menggunakan.
• Update Covid-19 di Sumsel, Pasien Meninggal Dunia Bertambah 16, Ada Penambahan 30 Kasus Baru
Diakuinya, untuk ampuh atau tidak ia t tak mengetahui secara pasti. Namun demikian, memakai benda itu baginya merupakan usaha dirinya dalam mencegah penyerapan virus corona, selain menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
"Ampuh tidaknya saya tidak tahu, karena orang banyak pakai saya juga ikut pakai," ungkap Fikri.
Frendy Saputra, distributor kalung shut out mengungkapkan kalung anti virus yang ia jajakan bukan buatan Indonesia, melainkan asli buatan Jepang berstandar dunia cocok digunakan oleh anak-anak serta orang dewasa.
Pria berkulit putih ini membeberkan, dalam pemakaian produk ini harus menghindari kontak langsung dengan kulit atau pakaian si pengguna. Untuk pemakaian, gunakan di sisi paling luar pakaian.
• Pengakuan Pasien 04 Covid-19 di Pagaralam, Tidak Pernah Bepergian ke Luar Kota tapi Positif Corona
Ia mengklaim, kalung ini menghasilkan klorin dioksida untuk melindungi seseorang yang memakainya dari serangan virus, bakteri dan jamur dalam jarak 0,5 meter dari produk.
"Sangat cocok untuk segala usia termasuk bayi baru lahir dan wanita hamil. Ini dapat secara efektif mencegah penyebaran virus dan bakteri di transportasi umum, sekolah dan rumah sakit," bebernya.
Dalam memasarkan produknya, pria yang berdomisili di Jakarta Utara ini menjual satu buah kalung anti virus shut out Rp 150 ribu. Namun jika pembeli membeli lebih dari 10 buah maka ia akan membanderol Rp 120 ribu.
Ia mengklaim, apabila si pengguna memakai kalung tersebut dapat terhindar dari paparan Covid-19.
Dengan bahan utama natrium Klorit, Klor Dioksida dan Zeolit dapat berguna untuk pencegahan penularan beragam jenis virus.
"Kalau saya sih mujarab, kebetulan saya juga pakai. Apalagi kita tahu sendiri produk asal Jepang merupakan standar terbaik dunia," ungkapnya.
M Rahmat, reseller kalung anti virus asal Palembang mengaku tidak sedikit wong kito yang telah memakai produk tersebut.
Dalam memasarkan dagangannya ia melakukan secara daring melalui sosial media dan lewat media mulut ke mulut si pembeli. Satu pcs kalung shut out ia jual seharga Rp 250 ribu.
Dikatakannya, komposisi bahan penangkal anti virus dikemas menjadi satu dalam ventilasi sehingga uap dari zat aktif tersebut dapat membunuh virus / virus epidemic di udara sekitar.
"Untuk pemakaiannya, hindari kontak langsung dengan kulit atau pakaian dalam, kemasan kalung jangan dibuka, jangan menghirup langsung kemasan kalung dan jangan gunakan apabila kulit sedang iritasi," ujarnya. (oca)