Berita OKI
Sampah Rumah Tangga Menumpuk di Jalan Perumahan Permata Hijau 2 Kayuagung, Ternyata Ini Masalahnya
Warga keluhkan tumpukan sampah rumah tangga di sepanjang jalan Perumahan Permata Hijau 2, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung OKI.
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Warga keluhkan tumpukan sampah rumah tangga yang terletak di sepanjang jalan Perumahan Permata Hijau 2, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang mengeluarkan aroma tak sedap.
Pasalnya, tumpukan sampah rumah tangga yang sudah membusuk itu belum juga diangkut oleh armada kebersihan ke tempat Penampungan Sementara (TPS) dan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh pihak terkait.
Mardian, salah satu warga sekitar mengatakan sampah tersebut sudah lama mengendap di pinggir jalan, tanpa adanya pembersihan secara rutin.
"Sampah yang belum diangkut semakin hari bertambah banyak dan ada sebagian tercecer di jalan, kami sudah lama resah dengan aroma tidak sedap yang berasal dari sampah,"
"Apalagi lokasi sampah yang berada tepat di jalan utama akses warga, tentu sangat - sangat mengganggu pemandangan," ucapnya ketika dikonfirmasi, Rabu (8/7/2020) siang.
Dikatakannya bahwa keluhan warga tersebut telah lama disampaikan, namun belum juga ada tindakan efektif seperti pengangkutan sampah.
"Ya ini disebabkan lambannya pihak kebersihan yang mengangkut sampah ke tempat penampungan sementara (TPS), padahal warga disini sudah resah," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan OKI, Alamsyah melalui Kabid Pengurangan Sampah M. Soleh mengungkapkan, pihaknya telah melakukan rapat bersama pemerintah kelurahan untuk mencari solusi terbaik.
• Gara-gara Pasien Covid-19 Kabur, Seluruh Penumpang Feri Dikarantina Sembari Tunggu Hasil Swab
• WASPADA! Ratusan Ilmuwan Berbagai Negara Temukan Bukti Virus Corona atau Covid-19 Menyebar di Udara
• BREAKING NEWS: Seorang Pria Berusia 60 Tahun di Muratara Ditemukan Tewas dalam Posisi Tergantung
"Ya kemarin kami sudah membicarakan dengan Lurah Tanjung Rancing, mengenai bagaimana solusi agar permasalahan sampah disana dapat segera diselesaikan," ungkap Soleh.
Masih kata Soleh, memang pihaknya membenarkan adanya permasalahan antara petugas kebersihan dan warga setempat mengenai biaya retribusi kebersihan.
"Karena kan sebenarnya ada biaya retribusi kebersihan yang dikenakan ke setiap warga, namun justru banyak yang tidak ingin membayar dengan alasan karena petugas telah mendapatkan gaji,"
"Ya tetapi kami juga menyadari mungkin sosialisasi dari kita ke masyarakat mengenai biaya masih kurang," ujarnya persoalan tersebut yang membuat permasalahan pengangkutan sampah menjadi lamban.
Ditegaskannya, pihaknya akan segera mengajak lurah beserta warga setempat untuk bermusyawarah mencari solusi guna menyelesaikan persoalan sampah di Kelurahan Tanjung Racing.
"Dalam waktu dekat lurah bersama warga sekitar akan melakukan rapat membahas solusi terbaik penyelesaian sampah disana, setelah itu barulah kami akan mengambil tindakan apakah nantinya akan dibuatkan kotak sampah ataupun lain sebagainya," pungkasnya.
Sedangkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan, petugas kebersihan akan diarahkan untuk segera memindahkan ke tempat pembuangan akhir.
"Namun untuk sampah yang menumpuk di pinggir jalan akan segera kita pindahkan ke tempat pembuangan akhir," tambahnya.