Virus Corona

WASPADA! Ratusan Ilmuwan Berbagai Negara Temukan Bukti Virus Corona atau Covid-19 Menyebar di Udara

CDC Amerika Serikat dan lembaga kesehatan lainnya, mendesak perubahan pada panduan publik tentang penyebaran virus SARS-CoV-2.

Editor: Sudarwan
SHUTTERSTOCK/CORONA BOREALIS STUDIO
Ilustrasi 3D virus corona yang menyebabkan Covid-19 

SRIPOKU.COM - Virus corona atau corona virus diseases 2019 (covid-19) masih menjadi momok menakutkan masyarakat dunia.

Di Indonesia sendiri, jumlah kasus positif covid-19 atau virus corona terus bertambah setiap hari.

Padahal pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di antaranya mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan seperti sering mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.

Kabar terbaru terkait penyebaran virus corona atau covid-19 diduga kuat bisa lewat udara kembali mencuat.

Update Virus Corona di Muarenim, Bertambah 11 Kasus, Ada Dari Gunung Megang, Lawang Kidul, Belimbing

Video : Tren Kalung Anti Corona Dipakai Pejabat Hingga Artis, Halau Virus dari Jarak 0,5 Meter

Pengakuan Pasien 04 Covid-19 di Pagaralam, Tidak Pernah Bepergian ke Luar Kota tapi Positif Corona

Ratusan ilmuwan dari berbagai negara menemukan bukti virus corona menyebar di udara dan mendesak Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) untuk merevisi rekomendasinya.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (6/7/2020) sebelumnya, WHO telah sejak lama beranggapan bahwa virus SARS-CoV-2, hanya menyebar lewat droplet atau percikan pernapasan yang keluar saat seseorang batuk atau bersin.

Namun, bukti adanya partikel virus yang lebih kecil yang ada di udara dapat menginfeksi manusia telah diungkapkan para ilmuwan dalam surat terbukanya kepada WHO.

Sebanyak 239 ilmuwan yang menulis surat terbuka kepada WHO, CDC Amerika Serikat dan lembaga kesehatan lainnya, mendesak perubahan pada panduan publik tentang penyebaran virus SARS-CoV-2.

Sebelumnya, pedoman WHO yang fokus pada beberapa protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, menjaga jarak sosial (physical distancing) dan tindakan pencegahan terhadap droplet dengan penggunaan masker.

Surat terbuka dari para ilmuwan dunia kepada WHO telah diterbitkan pada Senin lalu di jurnal Clinical Infectious Diseases.

Aerosol berperilaku seperti asap rokok

Para ilmuwan mengatakan lembaga-lembaga kesehatan dianggap masih abai pada tetesen kecil virus yang menyembur dari mulut kita, menjadi aerosol dan melayang di udara, yang kemungkinan menjadi cara penularan Covid-19.

"Mereka tidak ingin berbicara tentang penularan melalui udara, karena itu akan membuat orang takut," kata Donald Milton, profesor keseharan lingkungan di University of Maryland seperti diwartakan CNN, Rabu (8/7/2020).

Sebuah studi yang dipublikasikan pertengahan Maret lalu menemukan virus corona baru dapat bertahan dalam tetesan pernapasan mikroskopis berdiameter sekitar 2,5 mikron, bahkan lebih kecil dan bisa bertahan hingga 3 jam.

Sementara itu, peneliti Harvard, Allen dan Linsey Marr, profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech menerbitkan makalah yang mengungkap peran partikel udara yang lebih kecil dalam penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Mereka mengatakan tidak mungkin bagi seseorang untuk melepaskan tetesan besar (> 5 mikron) tanpa melepaskan yang lebih kecil.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved