Pria Tewas Ditikam Keponakan

Motif Pembunuhan di Ketapati Palembang Terungkap, Pelaku Tersinggung Sering Dimarahi Korban

HI alias Dedi (35) melakukan penusukan kepada pamannya, Junaidi alias Daeng (66) lantaran tersinggung karena sering dimarahi.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Maya Citra Rosa
Keluarga korban penusukan di Keratapati Palembang saat berada di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (8/7/2020) 

Kemudian, diduga pengaruh minuman miras pelaku langsung menusuk korban dengan cara membabi buta.

Pelaku menikam korban dengan senjata tajam jenis pisau.

Mulai 8-9 Juli 2020, PLN Lakukan Pemadaman Bergilir di Muaraenim dan Sekitarnya, Berikut Jadwalnya

 

Suara Vicky Prasetyo Bergetar, Kirim Voice Note Terakhir ke Raffi Ahmad, Sedih Titip Anak-anaknya

Sontak mendengar suara gaduh, membuat Hartati (50), saksi yang merupakan istri korban pun langsung mendekati korban.

Sedang pelaku usai melakukan aksi penusukan tersebut, langsung melarikan diri.

" Saya terkejut ada suara gaduh. Lalu saya lihat, ketika saya lihat suami saya sudah bersimbah darah, saya panik dan langsung berteriak minta tolong. Sedang pelaku langsung kabur," ungkap Hartati singkat.

Teriakan istri korban pun mengundang kerumunan warga.
Alhasil warga pun langsung mendatangi rumah korban dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Kertapati.

Akibat kejadian ini korban pun mengalami luka di dada satu liang, di bawah ketiak kiri dua liang, punggung kiri satu liang, lengan kiri satu liang dan paha kanan satu liang.

Suami dan Istrinya Sedang Hamil 7 Bulan di Palembang Sempat Jalan 1 KM Pasca Dibegal di Ogan Ilir

 

Kemenkes Tetapkan Tarif Rapid Test Tertinggi Rp 150 Ribu, Berikut Komentar RS & Klinik di Palembang

Dan akhirnya korban meninggal dunia, karena kehabisan darah.

Mengetahui adanya kejadian tersebut unit Reskrim Kertapati langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara), guna melakukan olah TKP.

"Benar adanya peristiwa tersebut. Ketika kita mendapatkan laporan itu, kita langsung mendatangi TKP, untuk melakukan olah TKP, " ungkap Kapolsek Kertapati, AKP Polin Pakpahan.

Universitas AS Bingung Tujuh Keliling, Trump Mau Deportasi Mahasiswa Asing

 

Presiden Brasil Ini Positif Covid-19, Ingin Jalan-jalan Lalu Melepas Maskernya Saat Diwawancara

Ia mengatkan, untuk motifnya belum diketahui.

Tetapi informasi dari masyarakat setempat, setelah memeriksa beberapa saksi di lokasi, diduga pelaku mabuk.

"Namun masih kita kembangkan dan dalami. Untuk tersangka namanya juga sudah kita kantongi dan masih dalam pengejaran anggota kita," katanya.

Saat ini jenazah sudah di bawa ke forensik RS Bhayangkara untuk di visum.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved