Tagihan Melonjak 100 Persen, Pelanggan PDAM Palembang Syok

Nando mengaku tak habis pikir dengan tagihan air yang menurutnya melambung jauh.

Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPO
Tagihan Melonjak 100 Persen 

Namun seketika Nando mengaku tak habis pikir dengan tagihan air yang menurutnya melambung jauh.

"Apa iya saya banyak pakai air bulan ini? Apa cuma saya aja yang tagihannya tinggi? Ternyata beberapa orang teman saya juga sama," kata dia.

Sebagai pelanggan, Nando berharap PDAM segera memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai kenaikan tagihan air ini.

Pengakuan Pelanggan PDAM di Palembang, Biasa Bayar Rp 32 Ribu Kini Tagihan Air Melonjak Rp 300 Ribu

Di samping, ia juga berusaha mengurangi penggunaan air.

"Kita gak tahu kenapa dan sampai kapan tagihan air naik. Makanya mohon penjelasannya dari PDAM," kata Nando.

Direktur Teknik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi, Azharuddin menegaskan tidak ada kenaikan tarif yang belakangan dikeluhkan para pelanggan. Tarif yang dipakai masih menggunakan tarif lama.

Ia mengatakan, selama Covid-19 di April dan Mei Petugas PDAM tidak melakukan pembacaan meteran. Perhitungan berdasarkan tafsiran atas nilai tagihan pada bulan sebelumnya.

"Sekarang memang masih pakai pembaca meteran, tapi kita menghitungnya sudah menggunakan android jadi terbaca dan direkam karena petugas juga harus memfoto meteran. Jadi tidak ada yang disebut sistem tembak dari jauh," jelasnya, Kamis (2/7/2020).

Dijelaskannya, sistem perhitungan pemakaian untuk pelanggan PDAM sedikit berbeda. Dimana PDAM akan menghitung jumlah pemakaian air bersih setelah digunakan.

Dengan rata-rata kubikasi untuk pelanggan rumah tangga dikisaran Rp 3.000-4.000 dari total 14 kategori pelanggan rumah tangga.

"Ini tarifnya progresif sesuai kategori kubikasinya, 0-10 hingga >30 ada rupiahnya. Jadi misal, air dipakai bulan Januari akan dicatat bulan Februari sedangkan tagihannya baru keluar di Maret. Bila pakai 10 kubik dikalikan sesuai tarif pemakaian. Kemungkinan kenaikan yang dirasakan pelanggan di Juli ini karena pemakaian di bulan April dan Mei. Saat itu sedang tinggi-tingginya pemakaian," ujarnya.

Diakui Azhar, selama pandemi kemarin kapasitas pendistribusian air yang disalurkan ke pelanggan rumah tangga jauh lebih besar dari sebelum-sebelumnya. Meski tak menyebutkan jumlah besarannya, namun pendistribusian ini tak terlepas di masa itu banyak masyarakat yang berada di rumah.

"Mungkin nanti akan kita lihat lagi, apakah ada lonjakan penggunaan selama masa Pandemi. Namun, bila sebagian kecil bisa jadi ada kebocoran pipa yang jelas kita akan cari solusinya," tegasnya.

Total keseluruhan jumlah pelanggan PDAM Tirta Musi Palembang saat ini 290 ribu. Dimana 88 persennya merupakan pelanggan rumah tangga.

"Bagi pelanggan yang mengeluhkan silakan datang ke unit-unit pelayanan kami. Bila ada kesalahan akan kita perbaiki. Istilahnya di adjust pada bulan berikutnya," tutupnya. (mg27/cr26)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved