Berita Banyuasin

Laboratorium DLH Rusak, Pengujian Sampel Limbah Dikirim ke Laboratorium Sumsel di Palembang

Peralatan laboratorium DLH Banyuasin kondisinya tidak berfungsi, sehingga pengujian sampel limbah perusahaan dikirim ke Provinsi Sumsel.

Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/Mat Bodok
Ketua RJB Banyuasin, Iswandi melayang surat ke DLH Banyuasin terkait hasil Lab, limbah PT Sutopo Lestari Jaya (SLJ) Desa Gasing Kecamatan Talang Kelapa. 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Peralatan laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuasin kondisinya tidak berfungsi, rusak. Sebab itu, pengujian limbah dikirim ke UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Sumsel di Palembang.

Seperti sampel limbah milik PT SLJ di Desa Gasing Kecamatan Talang Kelapa yang dilaporkan oleh masyarakat melalui Relawan Jaya Bersatu (RJB) Kabupaten Banyuasin beberapa waktu lalu. Juga terhambat, karena alat uji limbah rusak.

"Sampel limbah PT SLJ yang dilaporkan masyarakat belum dapat disimpulkan, lantaran lab masih rusak," ungkap Noorman Apriansyah Kasi Gakum DLH Banyuasin kepada wartawan, Senin (29/6/2020).

Ia menyembutkan limbah PT SLJ yang diuji keluar Kabupaten beberapa jenis paramater seperti COD dan N Total. Hanya jenis BOD yang bisa diuji oleh laboratorium DLH Banyuasin.

Apabila hasil lab PT SLJ nanti terbukti ada masalah cemar lingkungan, dia menegaskan akan berikan sanksi sesuai prosedur ketaatan peraturan yang berlaku.

Menurutnya ada tiga tahapan sanksi yang akan dikenakan apabila terbukti melanggar berupa teguran tertulis, paksaan hingga pembekuan izin.

Gudang BBM Jenis Solar di Desa Cinta Kasih Belimbing Muaraenim Terbakar, 3 Rumah Ludes Dilalap Api

Bermodalkan Senjata Api Rakitan, Dua Spesial Begal Ini Bikin Resah Warga Palembang, Kini Ditembak

Pemprov Sumsel Sediakan 5000 Alat Rapid Test Digunakan untuk Drive Thru

"Mudah-mudahan hasil lab sudah keluar, dan itupun kami menunggu verifasikasi dari Kepala DLH," katanya.

Ketua RJB Banyuasin Iswandi meminta agar DLH Banyuasin transparan terhadap hasil sampel limbah yang diuji laboratorium sesuai dengan parameter baku mutu air limbah.

"Kami sangat yakin perusahaan CPO tersebut diduga mencemari sungai gasing dampak limbah perusahaan menyebabkan air sungai pekat dan bau," tutur Iswandi.

Iswandi berharap pemerintah jangan memanfaatkan suasana yang merugikan masyarakat. Karena limbah yang mencemari Sungai Gasing secara kasat mata sudah jelas.

"Kalau memang alat Lab rusak mengapa tidak dari awal sampaikan jangan masyarakat menunggu lama hasilnya," tandasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved