Profil John Kei Sang Godfather of Jakarta Dikenal Dermawan dan Jadi Pendeta Pasca dari Nusakambangan

John Kei mengaku menghabiskan masa-masa tersebut dengan membaca dan beribadah.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/handout
Profil John Kei Sang Godfather of Jakarta Dikenal Dermawan dan Jadi Pendeta Pasca dari Nusakambangan 

SRIPOKU.COM-Kisah dan Profil John Kei Sang Godfather of Jakarta Dikenal Dermawan dan Jadi Pendeta Pasca dari Nusakambangan satu tahun lalu, namun kini harus kembali berurusan dengan pihak kepolisian.

Penyebabnya adalah kasus penyerangan John Kei terhadap Nus Kei yang masih terhitung pamannya, 21 Juni 2020 di Cluster Australia Perumahan Green Lake City Cipondoh, Kota Tangerang lalu, menyingkap sebagian dari masa lalu kehidupan sang preman yang sudah tobat itu.

Sosok Jhon Kei atau bernama asli John Refra Kei kerap dianggap godfaher oleh pengikuti dan keluarga.

Terungkap pula, Jhon Kei adalah sosok dermawan, ringan tangan membantu teman-reman dan keluarga yang kesusahan di kampung halamannya di Maluku Tengah.

Namun dibalik itu John Kei seperti dilansir dari tribunnews, merupakan sosok yang berani mati, tegas dan terlibat dalam beberapa kasus kekerasan.

Dia pun dikenal pula sebagai bos preman atau godfaher of Jakarta.

John Kei, lehir di Pulau Kei Maluku Tenggara, 10 September 1969 silam.

Kei sebenarnya adalah pulai Kei di Maluku Tenggara, dan sosok John Refra Kei muda memilih merantau ke Jakarta tahun 1990.

Dalam wawacara bersama Kick Andy di saluran Youtube pun terungkap jika John Kei merantau untuk memperbaiki nasib, meski kemudian dalam perjalanan dia terlibat perselisian dan mengakibatkan tewas seseorang.

Dari sinilah perkenalan kehidupan keras John Kei, dengan dunia premanisme.

Pada tahun 2000 nama John Kei mulai berkibar ketika dia mendirikan organisasi bernama AMKEI (Angkatan Muda Kei).

Organisasi ini dan John Kei memulai menekuni bisnisnya sebagai debt collector.

Dikenal memiliki banya pendukung dan koneksi orang penting.

Namanya makin berkibar ketika berseteru dengan seorang tokoh pemuda asal Maluku Utara Basri Sangaji.

Konflik terus berlanjut ketika dalam beberapa bentrok mempersebutkan nama di DKI Jakarta berakhir maut atau kematian Basri, di Hotel Kebayoran Inn Jakarta Selatan.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved