Puluhan Ayam, Itik dan Babi Mati Misterius, Darahnya Diisap, Sedikit Bagian dalam Perutnya Dimakan
Bupati Tapanuli Utara membuat sayembara senilai Rp 10 juta bagi yang bisa menangkap 'pelakunya'.
Namun demikian, lanjut dia, pasti ada jejaknya.
Begitu halnya dengan harimau, pasti ada jejak dan tidak hanya mengambil sedikit isi perut dan mengisap darahnya seperti yang terjadi saat ini.
"Hanya kelihatan jejak cakarannya di pohon, ternak itu hanya diisap darahnya dan sedikit bagian dalamnya dimakan.
Kalau harimau, kan habis dimakan, ini tidak. Ini dagingnya tak dimakan, ceceran darah ada tapi tidak banyak," kata Nikson Nababan pada Selasa (23/6/2020) siang.
Menurutnya, berdasarkan cerita nenek moyang, kejadian-kejadian serupa disebabkan oleh homang, atau siamang, yang suka mengambil anak kucing untuk dibawa ke dalam hutan.
Namun demikian, yang membuat penasaran, sesuatu yang menyerang ternak warga ini membingungkan karena menghisap darah dan meninggalkan bangkainya.
"Karena itu saat ini, kita bersama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, TNI dan Polri, serta masyarakat kita lakukan perburuan, setiap hari berburu mencari hewan kalau lah itu hewan," katanya.
Selain melakukan perburuan, tim gabungan itu juga memasang CCTV (camera trap) dan jebakan-jebakan di beberapa titik.
Namun juga belum mendapatkan jawaban yang pasti untuk mengetahui penyebab kematian misterius hewan ternak masyarakat Desa Pohan Tonga.
Masyarakat juga dilibatkan dalam regu berburu untuk membangkitkan rasa kepercayaan dirinya.
Untuk menambah semangat dan sekaligus menenangkan masyarakat di lokasi, pihaknya membuat sayembara senilai Rp 10 juta.
Uang tersebut nantinya untuk diberikan kepada siapa saja yang berhasil menangkap 'pelaku' yang sudah membuat kehebohan di masyarakat tersebut.
"Saya putuskan untuk memberi istilahnya spirit ke orang yang mau mencari.
Mereka bisa menenangkan masyarakat, mengantisipasi masyarakat dengan cara berburu.
Dengan begitu, diharapkan hewan ini bisa ditangkap, mungkin jadi stres atau bagaimana," katanya.
Apakah beruang madu pelakunya?
