Pemeriksaan Sampel di Sumsel Belum Ideal, Baru Mampu Pemeriksaan 10.000 Sampel

Pemeriksaan atau tes usap di ruang publik akan dilakukan apabila ditemukan kasus penularan di ruang publik.

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/JATI
Juru bicara Penanganan Covid-19 di Sumsel, Yusri. 

PALEMBANG, SRIPO -- Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumatra Selatan menyebutkan pengambilan dan pemeriksaan sampel di Sumsel belum ideal.

Menurut Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Sumsel, Yusri, kondisi pemeriksaan yang belum ideal tersebut dikarenakan dengan penduduk Sumsel 8 juta jiwa baru sekitar 30 ribuan sampel yang diperiksa.

"Saat ini posisi kita masih 10.000 sampel (yang diperiksa), artinya masih jauh," ujar Yusri , Jumat (19/6/2020).

Tambah 2 Laboratorium Baru, Pemeriksaan Sampel Covid-19 di Sumsel Diklaim Bakal Lebih Cepat

Yusri menambahkan, pemeriksaan atau tes usap di ruang publik akan dilakukan apabila ditemukan kasus penularan di ruang publik.

Saat ini, lanjut dia, untuk pemeriksaan di ruang publik adalah dengan mempertimbangkan risiko dan kemampuan pemeriksaan laboratorium.

"Tetapi apabila di ruang publik itu ditemukan kasus kita tetap akan lakukan tracing dan pengambilan sampel spesimen (testing)," tambahnya.

Kasus Covid-19 di Sumsel Melonjak, Palembang Paling Banyak

Dia mengatakan, dengan melihat kemampuan atau kapasitas laboratorium Sumsel yang memang sudah mampu melakukan pemeriksaan paling tidak atau minimal 1.000 sehari maka tes usap masif akan segera dilakukan.

"Kita akan lakukan tes masif terutama di ruang publik," katanya.

Yusri menjelaskan, pihaknya tidak bisa memprediksi secara tepat penyebab peningkatan kasus positif baru di Sumsel.

Pada Jumat 19 Juni 2020 saja terdapat 84 kasus positif tambahan.

WHO Menilai Efektif Tangkal Covid-19, Dokter Reisa Sebut Dexamethasone Bukan Penangkal Virus Corona

Adapun tambahan kasus tersebut tersebar di Palembang dengan 78 kasus, Musi Rawas 1 kasus, Banyuasin 1 kasus, Empat Lawang 1 kasus , Muara Enim 1 kasus dan Pali 2 kasus. Hingga kini total kasus positif Covid-19 di Sumsel sebanyak 1.680 kasus.

"Kalau kita melihat dari disiplin masyarakat terus meningkat tentunya kasus akan menurun tetapi bila kedisiplinan longgar dan menganggap new normal atau asumsi yang salah, new normal adalah kehidupan seperti biasa tentunya kasus akan meningkat." jelas Yusri. (mg3)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved