Virus Corona di Sumsel
Tambah 2 Laboratorium Baru, Pemeriksaan Sampel Covid-19 di Sumsel Diklaim Bakal Lebih Cepat
Hal itu dikarenakan kini di Palembang sudah ada dua laboratorium baru di RS Pusri dan RSMH yang dioperasikan untuk mempercepat pemeriksaan sampel.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pemeriksaan sampel pasien Covid-19 di Sumsel diklaim bakal lebih cepat dari sebelumnya.
Hal itu dikarenakan kini di Palembang sudah ada dua laboratorium baru di RS Pusri dan RSMH yang dioperasikan untuk mempercepat pemeriksaan sampel.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumsel, Yusri mengatakan dua laboratorium baru ini bakal mempermudah kerja BBLK Palembang dalam menampung ribuan sampel yang masuk setiap harinya.
Jika tiga laboratorium bekerja secara optimal, tim akan bisa lebih cepat memeriksa sampel dari hasil tracing pasien positif.
"Kalau semuanya optimal, maka hasil sampel yang ada hanya menunggu hitungan hari untuk keluar hasilnya. Kalau tidak ada penumpukan, dua hari sudah keluar hasilnya," katanya, Minggu (14/6/2020).
• Bertambah 70 Kasus Baru Kini Total Kasus Positif Covid-19 di Sumsel Menjadi 1.396
• Niat Hendak Cari Sarang Burung Walet, Tiga Pria Ini Kaget Malah Temukan Benda tak Lazim di Dalam Gua
Ia menjelaskan, Sumsel sempat kewalahan dalam pemeriksaan laboratorium saat masa awal pandemik Covid-19.
Lantaran ribuan sampel spesimen hanya dilakukan pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.
Dalam sehari, sejatinya BBLK Palembang hanya bisa memeriksa 400-500 sampel.
Namun, kapasitas tersebut berbanding terbalik dengan jumlah sampel yang masuk hingga ribuan perhari dari lima provinsi di Sumbagsel.
"Kapasitas yang sempat terhambat saat ini sudah semakin cepat. Dari sekitar 1.000 sampel satu hari, sekitar 700-800 sampel berhasil diperiksa di tiga laboratorium dalam satu hari," ungkap Yusri.
• Kabar Membahagiakan, Buat SIM se-Indonesia Gratis Cuma Pada 1 Juli 2020, Ini Syarat dan Caranya
• 2 Pelaku Jambret di Pasar Lemabang Ternyata Kakak Adik, Alasan Jambret untuk Biaya Persalinan Istri
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumsel, Prof Yuwono yang juga merupakan ahli mikrobiologi menambahkan dalam pemeriksaan sampel swab seharusnya tidak boleh terlalu lama apa lagi sampai menumpuk, semakin lama sampel tidak diperiksa, maka akan rusak.
Sampel swab yang diambil dari pasien tidak tahan berada di luar ruangan terbuka.
Untuk itu, pihak laboratorium biasanya memasukkan sampel swab ke dalam ice box (kotak pendingin) lalu diekstraksi untuk memisahkan Ribonucleic Acid (RNA) atau materi genetik.
"Jika semakin lama maka akan rusak sampelnya. Apabila sudah diekstraksi dan dimasukkan dalam lemari pendingin, sampel tersebut bisa tahan hingga satu bulan," jelasnya