Virus Corona
Ditolak Rumah Sakit Karena Tidak Ada Biaya Swab Test, Seorang Ibu di Makassar Alami Keguguran
Erviana Yana mengalami keguguran, saat dirinya tak punya biaya untuk jalani swab test. Padahal saat itu, Erviana sedang mengalami kontraksi.
SRIPOKU.COM, MAKASSAR -- Erviana Yana mengalami keguguran, saat dirinya tak punya biaya untuk jalani swab test.
Padahal saat itu, Erviana sedang mengalami kontraksi.
Sebelumnya Erviana harus merogoh kocek sebesar Rp 600.000 untuk jalani rapid test.
Saat hasil rapid testnya reaktif, Erviana diminta swab test.
Saat itu, Ervina yang biasanya kontrol kandungan di puskesmas, memilih pergi ke Rumah Sakit Sentosa.
Sesampainya di rumah sakit, Ervina diminta untuk untuk jalani rapid test terlebih dahulu.
• Penipuan Bermodus Lowongan Kerja Terjadi Lagi, Perempuan di Gandus Palembang Ini Hilang Rp 3,3 Juta
• Viral Video Kelompok Bajing Loncat Panjat Bak Truk di Jalan Ki Merogan Palembang,Sopir: Sudah Sering
“Karena Vina punya riwayat penyakit diabetes dan tidak kontrol kehamilan di Rumah Sakit Sentosa disarankan untuk rapid test.
Kemudian RS Sentosa merujuknya ke RS Siti Hadihjah. Pihak RS Siti Hadihjah beralasan tak mempunyai alat rapid test, swab, dan operasi, kemudian kembali merujuk ke RS Stella Maris,” kata Alita Karen, aktivis perempuan Makassar yang mendampingi Ervina, Rabu (17/6/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Di Rumah Sakit Stella Maris, Ervina pun mengeluarkan biaya Rp 600.000 untuk jalani rapid test.
Hasil rapid test Ervina saat itu dinyatakan reaktif dan dirujuk jalani tes swab dengan biaya sekitar Rp 2,4 juta.
“Pasien tidak sanggup bayar tes swab seharga Rp 2,4 juta. Kemudian keluarga membawanya ke RSIA Ananda,” kata Alita.
• Ditinggal Glenn Fredly, Diam-diam Mutia Ayu Bagikan Kabar Sedih di IG: Sampaikan Bunda Kangen Ayah
• Bandara SMB II Palembang Sediakan Layanan Rapid Test, Biaya Rp 280 Ribu, 30 Menit Hasil Keluar
Menurut Alita, Ervina sebetulnya adalah peserta BPJS, namun pihak rumah sakit mengaku biaya rapid test dan tes swab tidak ditanggung dalam layanan BPJS.
"Ibu Ervina ini peserta BPJS Kesehatan, tapi ditolak tiga rumah sakit karena tidak ditanggung biaya rapid test dan swab," kata Alita.
Sesampainya di RSIA Ananda, Ervina tetap diminta untuk menunggu hasil tes swab.
Alasannya, hal itu sesuai dengan prosedur jika pasien dinyatakan reaktif Covid-19.
Sementara itu, menurut Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda dr Fadli Ananda, berdasar hasil pemeriksaan kandungan di Poliklinik Obgyn, bayi di kandungan Ervina sudah meninggal sejak dua hari lalu.
“Yang ditakutkan biasanya, kalau yang meninggal bayinya dalam kandungan itu biasa mengakibatkan infeksi kepada ibu. Infeksi itu biasa ditularkan dari anak ke ibunya, karena telah meninggal lama dalam kandungan,” jelasnya.
Penjelasan rumah sakit Fadli mengatakan, jika status pasien reaktif, maka penanganan akan dilakukan setelah pasien yang bersangkutan telah diketahui statusnya dari tes swab.
• Penjelasan Harnojoyo Tidak Lanjutkan PSBB Palembang, Berganti Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Koalisi Pemuda Lahat Gelar Demo, Anggap Dana Corona tidak Transparan
"Berbeda dengan rumah sakit swasta, yang tidak mempunyai peralatan itu harus menunggu hasil swab test-nya dulu.
Kalau positif hasil swab test-nya dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19, kalau negatif barulah bisa dikerjakan sendiri,” kata Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda dr Fadli Ananda.
Namun demikian, Fadli mengatakan, berdasar pemeriksaan laboratorium di RSIA Ananda, Ervina tidak menunjukkan gejala terinfeksi.
Saat ini, Ervina telah dirujuk ke RSUD Wahidin Sudirohusodo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, Rabu (17/6/2020).
• Raul Lemos Bersumpah tak Akan Sentil Aurel Azriel Sedikitpun Jika Anak Tirinya Sudi Lakukan Hal Ini
• Inilah Urutan Zodiak dari Paling Setia hingga Suka Selingkuh: Scorpio Setia sampai Mati, Kalau Kamu?
“Sudah dirujuk dan telah diterima di RSUP Wahidin Sudirohusodo tadi pagi sekitar pukul 06.00 Wita.
Di mana rencananya akan dirujuk sekitar pukul 08.00 Wita. Namun surat rujukannya cepat datang,” kata Fadli saat dihubungi Kompas.com.
(Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pilu Ibu Hamil Keguguran Saat Tak Ada Biaya Tes Swab di Makassar, Ditolak Rumah Sakit hingga Alami Kontraksi",