Virus Corona di Sumsel

Anaknya Diisolasi Diduga Covid-19, Seorang Ayah di Palembang Kehilangan Pekerjaan, Berikut Ceritanya

Sejak anaknya dirawat di rumah sakit, diduga Covid-19, Apriansyah Saputra (37) kehilangan pekerjaannya.

Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Naura
Ayah Naura saat dijumpai di kediamannya, Jumat (12/6/2020) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sejak anaknya dirawat di rumah sakit, diduga Covid-19, Apriansyah Saputra (37) kehilangan pekerjaannya.

Warga Jalan Sutan Syahrir, Lorong Teratai 1 No. 1884 RT. 16 Kelurahan 5 Ilir Kecamatan IT 2 Palembang, mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan, setelah anaknya di rawat diduga terpapar Corona.

Apriansyah yang sebelumnya bekerja serabutan saat ini tak lagi bekerja sama sekali.

Dikatakannya, banyak sekali alasan yang diberikan orang lain ketika dirinya ingin bekerja.

"Aku sejak saat itu tidak lagi kerja, banyak dampaknya.

Sebelum itu aku serabutan apa aja aku kerjakan tapi hingga kini orang tidak lagi ingin nerima aku, banyak alasannya dengan rasa ketakutan itu waktu menyampaikannya," kata Apriansyah, saat ditemui di kediamannya, Jumat (12/6/2020).

Dihina Lewat Instagram, Pria di Kecamatan Sako Palembang Ini Lapor Polisi, Saya tak Terima!

 

32 Hari Dirawat di RS Pelabuhan, Hasil Swab Test Anak Berusia 2 Tahun di Palembang Belum Keluar

Hingga saat ini dirinya hanya bisa menghidupi keluarganya dengan mengandalkan stok barang yang ada.

Karena Apriansyah sudah menyetok barang seperti beras sejak adanya wabah covid-19.

Akan tetapi karena stok yang tidak banyak, lama kelamaan stok tersebut pun habis.

Untuk menyambung hidup Ia terpaksa menjual barang-barang di rumah.

"Memang sebelumnya sudah stok sejak ada covid-19 ini, beras kadang saya jual.

Kadang makan mie dengan anak aku yang di rumah ni, sebungkus berdua karena sudah tidak ada lagi uang," lanjutnya.

Dikatakannya hingga saat ini pun belum sama sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah mengenai bantuan covid-19 tersebut.

Ngemis Minta Kerja hingga Rela tak Digaji, Maksud Hati Dorce Diungkap Sosok Ini, Sindir soal Pamor!

 

Segala Cara Dicoba Tapi Belum Dapat Anak, Daus Mini Akhirnya Pilih Jalan Ini, Istri: Ujian Berliku!

Ia menjelaskan hanya sekali mendapatkan bantuan dari puskesmas berupa deterjen dan mie.

"Belum ada sama sekali aku dapat bantuan, terakhir waktu itu dapat bantuan dari puskesmas 2 deterjen sama 2 mie itupun sudah habis," kata Apriansyah.

Namun ia masih khawatir terhadap nasib anaknya yang dirawat di rumah sakit.

Apakah dibayarkan secara pribadi atau sudah ditanggung oleh pemerintah.

"Itulah yang jadi ketakutan saya, kalau dibayar sendiri sudah 32 hari anak dirawat, besar kalau biayanya itu," lanjutnya.

Tak jarang dirinya dihubungi pihak rumah sakit yang meminta keperluan anaknya seperti susu.

Puluhan Anggota DPRD Lahat Jalani Pemeriksaan Rapid Test, Gugus Tugas Sebut Hasilnya Non Reaktif

 

Status OTG, 26 Anggota Keluarga Pasien Covid-19 Kabur ke Empat Lawang Jalani Rapid Test & Swab Test

 

Cerita Dokter di Surabaya, Setiap Hari Menangis Saat Mendapat Laporan Pasien Meninggal Akibat Corona

"Sering orang rumah sakit nelpon aku minta susu untuk Naura. Kadang aku beli kadang juga tidak. Aku juga tidak tau istri aku dapat makan atau tidak di sana, apa makan sisa dari Naura atau seperti apa," kata Apriansyah.

Dirinya berharap kepada pemerintah untuk tidak tinggal diam dan turun langsung ke masyarakat agar dapat melihat sebagaimana nasib rakyat saat covid-19 ini.

Dirinya juga meminta agar Naura cepat pulang dan kembali berkumpul bersama keluarga dirumah.

"Ya harapan aku pemerintah itu turun langsung ke bawah. Aku juga berharap agar anak aku cepat keluar hasil swabnya dan segera pulang kerumah lagi," kata Apriansyah.

Sebelumnya, sudah 32 hari, Naura Putri (2) anak dari Apriansyah Saputra (37) di rawat di Rumah Sakit Pelabuhan Boombaru Palembang.

KISAH Seorang Kakek Berotot Nekat Nikahi Wanita Cantik Berusia 20 Tahun, Kini Menyesal Gegara Ini!

 

Akui Terlalu Liar, Raffi Ahmad Jujur Masih Sering Berhubungan dengan Wanita Lain,Nagita Slavina Tahu

Bocah berumur dua tahun tersebut, dibawa oleh RT setempat beserta pihak puskesmas karena diduga terpapar covid-19.

Diceritakannya, Naura sempat dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan selama lima hari karena sakit.

Tak hanya dirawat di RS, Naura pun dilakukan uji Swab untuk memastikan bahwa dirinya positif atau negatif covid-19.

Setelah dilakukan uji swab, hasil yang keluar dan dinyatakan negatif covid-19.

Hal tersebut berdasarkan surat yang keluar dari BBLK Kota Palembang.

Naura pun akhirnya pulang ke rumah.

Akan tetapi tak lama dari itu, keluarga Apriansyah didatangi oleh RT dan pihak puskesmas yang menyatakan bahwa anaknya positif covid-19.

Namun dirinya tidak menerima adanya surat dari pihak rumah sakit bahwa anaknya benar terpapar Corona.

Keluarga pun terpaksa mengantarkan anaknya kembali ke rumah sakit Pelabuhan Boombaru bersama dengan RT dan pihak dari Puskesmas.

Padahal anaknya tersebut sebelumnya sudah dinyatakan negatif covid-19.

"Sempat dirawat di rumah sakit Boombaru, setelah lima hari pulang dan keluar hasil swab yang memastikan bahwa Naura negatif covid-19.

Akan tetapi selang beberapa hari datang RT sama orang puskesmas meminta agar Naura dibawa kerumah sakit lagi karena covid-19 tanpa membawa surat keterangan dari rumah sakit," kata dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved