KISAH Koki yang Menangis Dihadapan Kim Jong Un, Dulu Kabur dari Korea Utara, Ini Penyebabnya!
Dibalik kepemimpinannya menyimpan banyak sekali kisah orang yang melarikan diri dari Korea Utara dan menjadi pembelot untuk mendapatkan kebebasan
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Sosok Kim Jong Un sudah tak asing lagi di telinga publik karena menjabat sebaga pemimpin negara Korea Utara.
Sejak akhir 2010, ia dianggap sebagai pewaris kepemimpinan Korea Utara, dan setelah kematian ayahnya, ia dinyatakan sebagai "Penerus Agung" oleh stasiun televisi Korea Utara.
Berusia 37 tahun, Kim Jong Un adalah kepala negara termuda di dunia pada saat mulai menjabat.
Ternyata, dibalik kepemimpinannya menyimpan banyak sekali kisah orang-orang yang melarikan diri dari Korea Utara, dan menjadi pembelot untuk mendapatkan kebebasan.
Karena mereka percaya bahwa Kim Jong-Un adalah pemimpin yang otoriter, dan sering memberikan aturan kejam pada rakyatnya.
Namun, ada sebuah kisah yang cukup mengejutkan di mana seorang pria yang berhasil melarikan diri dari Korea Utara justru terharu dan minta maaf pada Kim Jong-Un.
• Disimpan Rapat, Kotoran Kim Jong Un tak Boleh Jatuh ke Musuh, Jika tidak Rahasia Besar Terbongkar
Melansir dari Daily Express pria tersebut adalah Kenji Fujimoto, seorang koki sushi asal Jepang yang bekerja untuk Korea Utara sebelum melarikan diri tahun 2001.
Sebelum mendapatkan informasi dari Fujimoto, Korea Utara adalah negara yang sangat ketat.
Bahkan negara itu hanya bisa diketahui dari citra satelit, dan sulit untuk membenarkan cerita dari para pembelot.
Identitas dan segalanya tentang Kim Jong-Un sangat rahasia dan hampir tidak diketahui oleh dunia.
• Kisah Pembelot Berhasil Tipu Kim Jong Un & Lari Dari Korut, Ia Justru Menangis Saat Bertemu Kembali
Fujimoto Menjadi Koki
Fujimoto sendiri adalah seorang koki yang disewa oleh Kim Jong-Il pada tahun 1988, dia dipilih karena pemimpin Korut itu sangat suka makan sushi.
Dia melayani keluarga penguasa, itu dan ditugaskan untuk memasak makanan mereka.
Selain itu karena cukup dekat dengan keluarga Kim, Fujimoto juga menjadi teman bermain Kim Jong-Un yang saat itu masih kecil.
Pada saat itu dia memanggil Kim Jong-Un dengan sebutan pangeran.
Meski dekat dengan keluarga pemimpin Korut, Fujimoto tidak bisa memendam rasa takutnya.
Setelah bebas dari Korut pada 2003. Dia menulis dalam memoarnya berjudul I Was Kim Jong-Il's Cook.
Dia menuliskan, "Saya tidak bisa melupakan sorot mata sang pangeran, seolah-olah dia berpikir: orang ini adalah orang Jepang yang tercela."
Tetapi Fujimoto menghabiskan waktu bersama Kim sejak dia anak-anak hingga berusia 18 tahun, bahkan pernah menemaninya menangkap ikan hingga bermain layang-layang.
Selama masa tugasnya Fujimoto pernah diterbangkan ke berbagai negara, untuk mendapatkan makanan paling mahal dan terenak untuk melayani keluarga Kim.
Fujimoto secara teratur pergi ke Singapura untuk membeli buah, ke Rusia dan Iran untuk membeli Kaviar, dan ke Jepang untuk membawa bahan sushi.
• Cerdasnya Kim Jong Un, Dilatih Militer Bahkan Dijuluki Penembak Jitu, Teman Sekolah Sebutnya Aneh
Berhasil Melarikan Diri
Seiring waktu dia merasa cemas, karena percaya dinas rahasia Kim memata-matainya.
Akhirnya Fujimoto memutuskan untuk melarikan diri, dia berjanji akan memberikn hidangan landak laut namun dia harus mencari bahan-bahannya, dan berjanji akan kembali ke Korea Utara.
Namun ternyata itu hanya akal-akalan Fujimoto untuk melarikan diri dari Korea Utara.
Sebelum melarikan diri dia pernah membuat janji memilukan pada Kim Jong-Un, " Saya akan datang kembali untuk Anda."
• Cinta Kim Jong Un ke Ri Sol Ju Diungkap Pembelot, Jika Pemimpin Korut Itu Mati Nasib Istrinya Begini
Kembali Bertemu dengan Kim Jong Un
Setelah bebas, Fujimoto bersembunyi mengenakan rompi anti-peluru dan terus hidup dalam ketakutan.
Namun suatu ketika, ada seseorang dengan kaca mata hitam mendatangi Fujimoto mendekatinya dan mengatakan, "Ini tentang keluargamu, dan ada seseorang yang ingin bertemu denganmu."
Koki itu berteriak ketakutan, dan melarikan diri, namanya menghilang sejak saat itu.
Kemudian, pada Juni 2012, agen lain mengunjunginya, dia berpakian sama, pria itu mengintruksikan Fujimoto untuk mengikutinya.
Kemudian dia di bawa ke hotel, dan bertemu seseorang yang telah menunggunya ternyata itu adalah Kim Jong-Un.
Kim kemudian mengatakan pada Fujimoto, "Anda harus memenuhi janji Anda pada saya, ikutlah ke Pyongyang, saya akan menjamin keselamatan Anda."
Akhirnya Fujimoto dan Kim membuat reuni yang mengharukan, dia minta maaf sambil menitihkan air mata.
Dia kembali ke Pyongyang, dan berjabat tangan dengan Kim teman masa kecilnya, kemudian Kim mengusap hidung dan matanya dengan sapu tangan.
Lima tahun kemudian, Fujimoto membuka sebuah restoran sushi di Pyongyang, diyakini sampai saat ini dia masih tinggal di sana.
