Virus Corona di Sumsel

Pengamat Ekonomi Unsri Sebut Dampak Covid -19 Lebih Besar Dibanding Krisis Moneter 98

Pengamat Ekonomi Universitas Sriwijaya Sukanto MSi mengatakan dampak ekonomi yang ditimbulkan Pandemi Covid-19 jauh lebih besar dibanding krisis

Editor: Yandi Triansyah
SHUTTERSTOCK/CORONA BOREALIS STUDIO
Ilustrasi 3D virus corona yang menyebabkan Covid-19(SHUTTERSTOCK/CORONA BOREALIS STUDIO) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pengamat Ekonomi Universitas Sriwijaya Sukanto MSi mengatakan dampak ekonomi yang ditimbulkan Pandemi Covid-19 jauh lebih besar dibanding krisis moneter tahun 1998 lalu.

Sukanto mengatakan krisis saat itu hanya berdampak pada sisi moneter saja.

Tapi pandemi saat ini berdampak pada semua sektor ekonomi baik sisi permintaan atau penawaran sehingga semuanya terganggu.

"Dampaknya sangat dahsyat dan paling dahsyat dua bulan belakangan yang mengubah pola hidup masyarakat dan pola perekonomian juga," ujarnya, Rabu (3/6/2020).

Dampaknya Pandemi ini bagi masyarakat menegah bawah menyebabkan turunnya daya beli kerena sektor keuangan yang terganggu.

Ribuan ASN di Lubuklinggau Telat Gajian, Walikota Lubuklinggau Ungkap Penyebabnya

 

Baru Dibuka, Jemaah Salat Zuhur di Masjid Agung Palembang Langsung Membludak, tapi Tetap Jaga Jarak

Sementara itu bagi masyarakat menengah tas dampaknya pemerintah melakukan mitigasi dengan memberikan kebijakan relaksasi perbankan hingga kredit kendaraan bermotor namun hasilnya belum maksimal.

Pandemi ini mengubah pola hidup masyarakat yang bertransaksi non tunai menghidupkan layanan pesan antar karena adanya kebijakan physical distancing dan juga PSBB.

Pola ini diprediksi masih akan tetap sama meski nantinya Pandemi berakhir karena pola yang sudah terbentuk tiga bulan ini dah menciptakan tatanan baru perilaku masyarakat.

Pelaku usaha juga tidak bisa lagi berpikir seperti dulu misalnya dengan tetap mempertahankan penjualan offline karena bagaimana pun juga pola ini tidak akan bisa kembali ke kebiasaan semula.

Oleh sebab itu pelaku usaha dan ekonomi juga harus berpikir dan memodifikasi bagaimana strateginya berbisnis ke depan.

Sukanto mengatakan sektor yang paling terdampak Pandemi dari pelaku usaha ini tentu saja UMKM karena mayoritas penyokong ekonomi di tanah air adalah UMKM.

Motor Hasil Curian Pecah Ban & Ditinggal Temannya, Pria di Palembang Ini Babak Belur Dihajar Massa

 

Lama Menghilang, Artis Cantik Ini Kepergok Tenteng Tas Mewah,Ternyata Suaminya Bukan Orang Sembarang

Dia mengatakan UMKM erat kaitannya dengan modal usaha.

Pandemi yang sudah berlangsung beberapa bulan ini tentu saja memukul usaha mereka sehingga pemerintah harus ikut turun tangan memberikan modal usaha dengan kucuran KUR atau lainnya.

Sehingga jika sudah ada modal maka selanjutnya UMKM juga harus berinovasi dengan keadaan dan tidak lagi berbisnis secara konvensional.

Setidaknya mereka harus mengikuti pola bisnis saat ini yang mulai merambah online dengan memasarkan produknya secara online karena bisa menjangkau lebih banyak konsumen.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved