Inilah 4 Penyebab Orang Muda Alami Serangan Jantung: dari Obesitas Sejak Muda hingga Abai Gejalanya
Menurut studi yang disampaikan oleh American College of Cardiology makin banyak orang berusia di bawah 40 tahun yang mengalaminya.
SRIPOKU.COM - Banyak orang menganggap serangan jantung lebih banyak dialami oleh orang tua.
Namun, menurut studi yang disampaikan oleh American College of Cardiology makin banyak orang berusia di bawah 40 tahun yang mengalaminya.
Di Indonesia cukup banyak tokoh publik yang masih relatif muda juga meninggal karena penyakit ini, misalnya saja mendiang Ashraff Sinclair, Cecep Reza, hingga Mike Mohede.
• Inilah 10 Manfaat Konsumsi Ikan: seperti Menurunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
• Hanya Lionel Messi yang Mampu Samai Kemampuan Ronaldo Luiz Nazario
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:
Dilansir menshealth.com, para ilmuwan bahkan telah menemukan ateroklerosis atau penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan penyakit jantung pada pria di usia remaja dan 20 tahunan.
Apa yang menyebabkan semakin banyak orang muda terkena serangan jantung?
1. Obesitas sejak muda
Persentase anak-anak dan remaja gemuk di Amerika Serikat dan banyak negara meningkat tiga kali lipat sejak tahun 1970-an. Sayangnya, berat badan yang terlanjur gemuk itu sulit diturunkan, antara lain karena tidak bisa meninggalkan kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kalori.
Selain itu, banyak generasi muda saat ini yang minim aktivitas fisik karena banyak menghabiskan waktu di depan layar. Jarang bergerak juga bisa membuat pembuluh darah jadi kaku.
Tidak hanya untuk jantung, berat badan ekstra juga menyebabkan seluruh tubuh bekerja lebih keras.
Lemak di bagian perut juga melepaskan bahan kimia yang menyebabkan peradangan, yang dapat menyebabkan penumpukan di arteri, masuk ke pembuluh arteri lebih jauh ke hilir dan mengganggu aliran darah ke jantung.

2. Merokok sejak muda
Ada banyak perokok di antara usia 25 hingga 44 tahun, dan jumlahnya dua kali lebih banyak dari perokok berusia lebih tua. Kebiasaan ini berdampak pada kesehatan kardiovaskular.
Untuk diketahui, satu batang rokok sehari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit arteri koroner hingga hampir 50 persen.