Virus Corona di Sumsel

Ungkap Kondisi Awal Pedagang Pasar Kebun Semai, Yuwono Sebut Prosedur Rapid Test tak Sesuai Standar

Alat rapid test yang akurat biasanya menunjukkan reaktif dan non reaktif, fungsinya berbeda dengan positif atau tidak dari tes PCR Swab.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM / Linda
Prof. Yuwono sebagai juru bicara (jubir) penanganan Covid-19, Selasa (17/3/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ahli mikrobiologi sekaligus Ketua Jubir Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sumsel, Prof Dr dr Yuwono M Biomed menerangkan kondisi awal pasien meninggal dunia yang diduga atau berstatus PDP Covid-19, beberapa hari lalu.

Pasien tersebut merupakan seorang wanita berusia 53 tahun yang berprofesi sebagai pedagang buah-buahan di Pasar Kebon Semai, Sekip Palembang.

Prof Dr dr Yuwono M Biomed menerangkan bahwa pasien PDP tersebut memang awalnya memiliki penyakit kencing manis dan darah tinggi.

Pasar Kebon Semai Ditutup 10 Hari, Sudah 7 Orang Reaktif

Pedagang Kebon Semai Mulai Khawatir Tidak Jualan tak Ada Pemasukan, Begini Komentar Camat Kemuning

Hasil Rapid Test Pasca PDP di Pasar Kebon Semai Sekip Palembang Meninggal, 3 Warga Terus Diperiksa

Namun ketika masuk rumah sakit kondisinya sudah ditambah dengan pneumonia atau radang paru.

Pasien tersebut belum sempat dilakukan PCR swab untuk menentukan apakah pasien tersebut benar terpapar Covid-19 atau tidak.

Melihat kondisinya saat itu, Yuwono mengatakan bahwa kemungkinan besar bahwa pasien tersebut terpapar Covid-19.

Walaupun tidak sempat mendapatkan hasilnya, tapi keluarga dan orang yang pernah melakukan kontak dengan PDP tersebut melakukan rapid test dan PCR.

"Membandingkan dengan pasien sebelumnya yang meninggal sebagai PDP di RS Pusri, kondisinya tidak separah ini. Mungkin penyebab utamanya karena infeksi covid- 19," ujarnya, Rabu (28/5/2020).

Selain itu, Yuwono menyayangkan prosedur pemeriksaan rapid test yang tidak sesuai dengan standar kedokteran seharusnya.

Video : Puluhan Warga Sekip Jaya Jalani Rapid Test Dan Swab Test di Pustu Kebon Semai Palembang

BREAKING NEWS : Tidak Ada Lagi Aktivitas di Pasar Kebon Semai Sekip, Warga Mulai Jalani Rapid Test

Selama ini prosedur yang dilakukan pemeriksaan dari pemerintah justru terbalik.

Alat rapid test yang akurat biasanya menunjukkan reaktif dan non reaktif, fungsinya berbeda dengan positif atau tidak dari tes PCR Swab.

Yang mana seharusnya jika hasil rapid test menunjukkan reaktif, maka hal tersebut menunjukkan ada imunitas di dalam tubuh.

Namun jika non reaktif justru adalah orang yang belum memiliki imunitas atau berisiko terpapar covid-19.

"Kebijakan pemerintah memang seperti itu, prosedurnya sering saya ingatkan bahwa terbalik penerapannya," ujarnya.

Hal tersebut juga terjadi pada prosedur rapid test di bandara dan kepada keluarga atau warga yang kontak dengan PDP pedagang Pasar Kebon Semai.

"Justru yang reaktif akan dilakukan test kembali, yang seharusnya non reaktif pun berisiko," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved