Virus Corona di Sumsel

Pria Status PDP di Muratara Meninggal, Dimakamkan Protokol Covid-19, Hasil Swab Test Belum Keluar

Seorang pria berstatus PDP meninggal dunia, Kamis (28/5/2020) dini hari tadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit.

Editor: Yandi Triansyah
SHUTTERSTOCK/CORONA BOREALIS STUDIO
Ilustrasi 3D virus corona yang menyebabkan Covid-19(SHUTTERSTOCK/CORONA BOREALIS STUDIO) 

SRIPOKU.COM, MURATARA -- Seorang pria berstatus PDP meninggal dunia, Kamis (28/5/2020) dini hari tadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit.

Pria berusia 58 tahun itu merupakan warga di salah satu desa di Kecamatan Karang Jaya.

Ia ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun belum tentu terpapar virus corona atau Covid-19.

Almarhum ditetapkan sebagai PDP setelah hasil pemeriksaan rapid test-nya dinyatakan reaktif.

Hasil pemeriksaan dokter yang menanganinya menyatakan terdapat gangguan di organ pernapasannya.

Hingga kini gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Muratara belum menerima hasil swab test yang bersangkutan.

"Hasil swab test-nya belum keluar," kata juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Muratara, Susyanto Tunut.

Duda Empat Anak di Palembang Kuras ATM Pacar Hingga Rp 20 Juta, Berdalih untuk Bayar Pinjaman Online

 

Sepatu Adinda Bergambar Daun Singkong Tiga Viral Berkat si Jupri Preman Pensiun 4, Begini Keadaannya

Almarhum sudah menjalani perawatan di RSUD Rupit sejak 14 Mei 2020 atau dua minggu yang lalu.

Sebelumnya dirawat di RSUD Rupit, PDP-04 ini rutin berobat di salah satu rumah sakit di Kota Lubuklinggau.

Karena berstatus PDP, almarhum dimakamkan dengan protokol penanganan jenazah Covid-19 di tempat pemakaman desa setempat.

"Gugus tugas turut berbelasungkawa, ingat, almarhum belum tentu terpapar virus corona, tapi kita antisipasi," kata Susyanto.

Gugus tugas menyampaikan terima kasih kepada keluarga almarhum yang telah mendukung pelaksanaan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19.

Hal ini patut dijadikan contoh bagi masyarakat, bahwa tidak perlu ada stigma negatif terhadap wabah virus corona ini.

"Kita berdoa semoga almarhum diampuni segala dosanya dan amal baiknya dilipatgandakan pahalanya oleh Allah," tutur Susyanto.

Ia menyebutkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab test untuk mengetahui apakah pasien terpapar virus corona atau tidak.

Dua Oknum ASN di Muba Terciduk Lagi Konsumsi Sabu, Polres Muba Juga Ungkap 2 Bandar Narkoba

 

Bertahap Terapkan New Normal, 2 Masjid di Lubuklinggau Mulai Besok Gelar Salat Jumat

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved