Peziarah di OI Tenggelam

Fakta Baru Kecelakaan Air di Desa Tanjung Atap Ogan Ilir, Juru Mudi Sempat Minta Tambahan Ketek

Kecelakaan transportasi air jenis ketek diderita sejumlah rombongan peziarah yang hendak ke makam Said Umar Baginda Sari Selasa (26/5/2020).

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Refly Permana
ist
Potongan video rombong peziarah sebelum berangkat naik perahu yang tenggelam di tengah perjalanan. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Kecelakaan transportasi air jenis ketek diderita sejumlah rombongan peziarah yang hendak ke makam Said Umar Baginda Sari Selasa (26/5/2020).

12 penumpang dan satu serang menjadi korban, tetapi empat di antara mereka dinyatakan meninggal dunia.

Satu hari pasca kejadian, terungkap fakta baru, dimana kecelakaan ini diduga juga dipengaruhi muatan yang berlebih,

PSBB Prabumulih Mulai Diterapkan, Penumpang tak Jaga Jarak Diturunkan, Hari Keempat Penerapan Sanksi

Seperti diketahui, peristiwa tragis itu terjadi saat 12 orang rombongan guru dan staff honorer SMA Nurul Yaqin, hendak berziarah ke makam Said Umar Baginda Sari.

Ketika itu, 4 diantaranya mendatangi pengemudi ketek, Zainal Abidin (60).

Saat tengah mengendarai ketek tersebut, mereka menghampiri delapan orang rekannya yang tengah menunggu tak jauh dari lokasi keberangkatan.

Mereka pun menaiki ketek yang sama, untuk berangkat serentak.

"Saat itu pak Zainal (juru mudi ketek) sempat mencegah. Lebih baik tambah satu kapal lain, atau 2 kali ke sana," ujar Sekretaris Desa Tanjung Atap Barat, Anton.

Saat di Puncak Karier, Wanita dan Seks Jadi Awal Sumber Kehancuran Mike Tyson

Namun para penumpang menginginkan mereka berangkat sekaligus. Hingga akhirnya mereka pun berangkat sembari mendayung dengan bambu.

Karena hendak berjalan cukup cepat, juru mudi menghidupkan mesin ketek.

Naas, saat mesin ketek dihidupkan, kapal langsung oleng dan tenggelam diduga karena kelebihan penumpang.

Anton mengaku bersama pihak lain, ikut menanyai Zainal. Sebab, Zainal sampai berita ini ditulis tidak dapat ditemui karena kondisinya masih pemulihan.

"Tapi keterangannya seperti itu," terangnya.

Ketika Tradisi Sanjo Lebaran Masyarakat Kota Palembang Terusik oleh Wabah Virus Corona

Terpisah, Kapolres Ogan Ilir AKBP Imam Tarmudi melalui Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin mengatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian segera setelah mendapat informasi dari kejadian tersebut.

Pihaknya juga telah melakukan olah TKP untuk menyelidiki kejadian yang sebenarnya.

"Dari aktivitas yang didapat dari keterangan saksi, semua menerangkan dari 13 warga hendak ziarah ke makam yang terletak di sana.

Dari 13 orang itu dipastikan identitasnya, didapat 4 orang meninggal dunia sedangkan 9 selamat," ujarnya saat diwawancarai.

Keempatnya yakni 1 perempuan warga Desa Tanjung Batu, 1 perempuan warga Desa Tanjung Atap dan 2 orang pria Warga Desa Tanjung Atap Barat. Masing-masing nama korban ialah Azan Purba (31), Wiwin Abdul Gani (30), Rofiqoh (35) dan Deti Yustiana (25).

Pihaknya juga saat ini masih menyelidiki apakah adanya unsur pidana, kelalaian atau murni kecelakaan. Karena saat ini, beberapa korban yang selamat juga masih dalam kondisi pemulihan.

"Masih kita dalami, masih kita kumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved