Virus Corona
Seorang Tenaga Medis Curhat Kadang Mikir Indonesia Terserah, Tapi Akui Bertahan dengan Alasan Haru!
Bahkan tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanggulangan virus corona ini harus bertaruh nyawa demi menyelamatkan pasien.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Pandemi virus corona yang melanda hampir di seluruh penjur dunia hingga saat ini masih menjadi polemik yang darurat.
Di Indonesia sendiri sudah mengalami hal ini selama 3 bulan lamanya sejak kasus pertama dikonfirmasi awal Maret lalu.
Virus yang menyebabkan COVID-19 terutama ditransmisikan melalui droplet (tetesan kecil) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan nafas.
Bahkan kini ada istilah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang juga bisa menularkan virus corona.
Kasus terkonfirmasi virus corona di Indonesia hingga kini telah mencapai angka lebih dari 21 ribu dan jumlah yang sembuh lebih dari 5 ribu orang.
Berbagai langkah dan upaya pencegahan dan penyembuhan telah dilakukan semaksimal mungkin guna menekan angka penyebaran salah satunya dengan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Bahkan tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanggulangan virus corona ini harus bertaruh nyawa demi menyelamatkan pasien.
• Negara Amerika Berduka, Pasang Bendera Setengah Tiang, Korban Virus Corona Meninggal Dekati 100.000

Para tenaga medis berjuang untuk merawat dan tak kenal lelah dalam menjalankan tugasnya yang berat.
Tak hanya mengemban tugas yang sulit, namun mereka juga harus menahan diri dan bersabar untuk tidak berkumpul bersama keluarga sementara waktu.
Bagi yang muslim, saat hari raya Idul Fitri ini juga merupakan momen yang seharusnya tertawa bersama keluarga, namun para tenaga medis tetap bekerja dan menjalankan amanah.
Sehingga rasa sedih pun tak terbendung dari lubuk hati yang terdalam dirasakan oleh para tenaga medis ini.
Hal ini terbukti pada salah satu curhatan dan ungkapan seorang tenaga medis yang sangat menyayat hati.
Ia mengungkapkan kesedihannya pada selembar kertas dan isi tulisan tersebut membuat hati tersentak dan terenyuh.
"Kadang mau mikir #Indonesia terserah, tapi kita muslim artinya tetap peduli meski yang lain tak peduli, tetap taat meski yang lain nggak taat," tulis seorang tenaga medis pada secarik kertas.
Kisah pilu dan haru ini diunggah melalui akun Instagram @berbagisemangat belum lama ini.
• Kisah Pilot Jadi Driver Ojol, Pramugari Jadi Penata Rambut, Demi Bertahan Hidup Saat Pandemi Corona

"Tetap Semangat Tenaga Medis!
Ayo Bersama-sama #BerbagiDariRumah untuk Bantu Mereka yang terdampak Pandemi Covid-19
Berbagi adalah cara kita untuk membantu saudara kita yang membutuhkan. Masih Banyak di luar sana yang terdampak pandemi corona yang tidak bisa mendapatkan makanan atau perlindungan.
Beruntunglah bagi kita yang memiliki keluasaan untuk dapat bekerja dirumah saja dan masih ada makanan dirumah.
Namun, bagaimana dengan para pekerja informal seperti ojek online yang biasa mengantar pekerja ke kantor, pedagang kaki lima atau starling di daerah perkantoran, pemulung yang kompleks nya ditutup?
Mereka harus bekerja di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari hari bagi keluarganya. Saatnya Berbagi sahabat baik Berbagi Semangat dan tetap semangat menghadapi corona covid19," tulis akun instagram Berbagi Semangat.