Virus Corona
Selama Pandemi Covid-19, ada 400 Ribu Kehamilan Baru di Indonesia
Berdasarkan catatan BKKBN terjadi ledakan kehamilan baru di Indonesia selama Pendemi Covid-19.
SRIPOKU.COM -- Berdasarkan catatan terakhir Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terjadi ledakan kehamilan baru lebih dari 400.000 kehamilan tak direncanakan selama Pendemi Covid-19.
Seperti diwartakan KONTAN.CO.ID, selama dilangsungkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19, sejumlah klinik kesehatan dan kandungan ditutup.
Menurut BKKBN, hal ini membuat masyarakat sulit mengakses alat kontrasepsi.
"Banyak juga orang yang mematuhi peraturan pemerintah untuk tinggal di rumah kecuali ada keadaan darurat yang mengharuskan ke luar rumah," kata Hasto Wardoyo, kepaa BKKBN kepada AFP.
"Saya kira banyak orang tidak menggunakan alat kontrasepsi dalam keadaan ini," imbuhnya.
Dengan penambahan angka kehamilan itu, di awal tahun depan mungkin ada lebih dari 420.000 bayi baru lahir.
Perkiraan angka itu didasarkan pada 10 % dari 28 juta keluarga mengalami kesulitan dalam mengontrol kelahiran.
Padahal seperti kita tahu, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.
Diberitakan Kompas.com 8 Januari 2020, Badan Pusat Statistik memproyeksi pada 2020 ini jumlah penduduk Indonesia akan meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa.
Setidaknya ada sekitar 4,8 juta kelahiran baru setiap tahunnya di Indonesia. Indonesia pun masih berhadapan dengan banyaknya kasus stunting, hingga kasus kematian ibu dan bayi.
"Jika Anda berencana hamil, sekarang bukan waktu yang tepat. Tolong gunakan alat kontrasepsi," kata Wardoyo dilansir AFP, Selasa (19/5/2020).
Menanggapi lonjakan angka kehamilan baru, BKKBN pun memberikat alat kontrasepsi (IUD) dan lainnya ke rumah-rumah.
Wardoyo mengatakan, sekitar 95 % pengguna kontrasepsi di Indonesia adalah wanita, sementara hanya sedikit pria yang mau menggunakan kondom.