Virus Corona di Sumsel
Andai Tiga Hal Ini Patuh Dijalankan Masyarakat, PSBB Sebenarnya tidak Perlu untuk Dilakukan
"Kalau memang PSBB diberlakukan dan masyarakat patuh disiplin serta diawasi oleh petugas penindakan ya mudah-mudahan turun kasusnya,"
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri SKM MKM, dengan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Palembang dan Prabumuli besar harapanya memang bisa menurunkan kasus positif Covid-19 atau Virus Corona.
Seperti yang sama-sama kita ketahui, hari ke hari kasus positif Covid-19 di Sumsel terus bertambah hingga kini hampir menyentuh angka 600.
"Kalau memang PSBB diberlakukan dan masyarakat patuh disiplin serta diawasi oleh petugas penindakan ya mudah-mudahan turun kasusnya," kata Yusri, saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (20/5/2020).
• PSBB Palembang, ini Sanksi Langgar Kegiatan Sosial & Budaya, Kecuali Khitan, Nikah & Kematian
Menurut Yusri, kalau hanya sekedar PSBB tanpa penegakan hukum yang jela,s ya tetap saja seperti biasa.
Maka kuncinya kedisiplinan masyarakat, untuk memastikan masyarakat itu disiplin maka tentu harus diawasi dan dilakukan penindakan.
"Sebaiknya masyarakat harus mematuhi anjuran pemerintah untuk pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan. Kalau bisa tidak hanya pada saat PSBB saja, tapi diterapkan dalam sehari-hari," katanya.
Lalu menurutnya, masyarakat di daerah yang tidak melaksanakan PSBB juga harus mematuhi anjuran pemerintah untuk memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan, itulah tiga item yang harus diterapkan oleh masyarakat.
"Sepanjang tiga item itu dijalankan dengan baik, maka tanpa PSBB pun sebenarnya akan terhenti peneluran virus ini.
Maka kuncinya disiplin masyarakat, untuk pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan," cetusnya.
Namun menurutnya, jangan hanya tertentu saja yang pakai masker, misal di A pakai masker di tempat B tidak pakai masker, itu sulit berhasil.
• Lama Tak Muncul, Mantan Kekasih Marshanda Ini Banting Stir Jadi Penjual Ini, Demi Menyambung Hidup
Untuk itu semua harus serentak bersama-sama dalam waktu bersamaan menaati anjuran Pemerintah.
"Kalau serentak sama-sama, dalam waktu 14 hari masa inkubasi bisa menurun. Karena kita tidak mungkin bisa melakukan pelacakan 100 persen, sebab bisa saja orang yang positif ini bertemu dengan orang yang tidak dia kenal," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kalau dengan keluarga, teman, tetangga atau orang yang diketahu masih bisa dilacak, tapi kalau dengan orang yang tidak dikenalnya maka sulit untuk dilacak.
Maka sesungguhnya orang itu bisa menyebarkan ke orang lain, apalagi sekitar 80 persen tanpa gejala.
"Jadi nanti bisa dilihat penurunannya 14 hari, kalau trennya menurun artinya bagus. Di laboratorium juga harus konsisten untuk memeriksa terus sampel yang ada," katanya.
Menurut Yusri, kalau tren grafik menurun berarti ada korelasi dengan PSBB.
Lalu perlu juga dievaluasi yang berkolerasi langsung terhadap penurunan kasus itu yang mana, tinggal diperdalam lagi.
Jika perlu jangan ada satu orangpun yang lewat tidak pakai masker.